PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK
Oleh :
Firmansyah (08.241.068)
Irwandi (11.241.065)
Satyo rastra kotama putro (11.241.060)
Muhammad hafis zhury (11.241.085)
Muhammad junaidi
(11.241.086)
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP MATARAM
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rakhmat-Nya, dan dengan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Psikologi pendidikan.
Tugas makalah dengan judul “Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak” sangat bermanfaat
sekali bagi orang tua dan guru, khususnya bagi penulis sebagai calon pengasuh
dalam keluarga dan pendidik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak akan sukses tanpa bantuan orang lain.
Tiada gading yang tak retak, tiada
sesuatu di dunia ini yang sempurna.Demikian pula tugas makalah ini.Kritik dan
saran dari berbagai pihak sangatlah penulis harapkan agar dalam penulisan
berikutnya lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usia
prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai
sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Orang-orang
dewasa yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama bagi anak
yang mempunyai pengaruh besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa lingkungan
sangat besar pengaruhnya sebagai stimlans dalam perkembangan anak.Orang tua
mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian anak.
Kenyataan
yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua perilaku serta
kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru anak. Anak tidak
mengetahui apakah yang telah dilakukannya baik atau tidak, karena anak usia
prasekolah belajar dari apa yang dia lihat.
Pembelajaran
tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan terbentuknya
kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini. Orang tua
merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya yang merupakan
lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) yang
mengungkapkan bahwa orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru
dan teman sebaya dari merekalah anak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik.
Pendidikan
dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh pada perkembangan
pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan melalui pola asuh, akan
memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian
dari orang-orang yang berada disekitarnya.
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap pembentukan kepribadian anak.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian pola asuh orang tua?
2. Apa
itu kepribadian?
3. Apa
saja macam-macam pola asuh orang tua?
4. Bagaimana
pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menjelaskan apa yang dimaksud pola asuh orang tua.
2. Untuk
menjelaskan apa yang dimaksud dengan kepribadian.
3. Untuk
mendiskripsikan macam-macam pola asuh orang tua.
4. Untuk
mendiskripsikan pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian
anak usia dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku
yang diterapkan pada anak dan bersifat konsisten dari waktu kewaktu.Pola
perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif.
B.
Pengertian
Kepribadian
Istilah
kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris “personality”. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin“persona” yang berarti topeng. Menurut Gordon W All Port “Personality is the dynamic organization
whitin the individual of those psychophysical system, that determines his
unique adjustment to his environment”.
Menurut
bangsa Roma, persona berarti
“bagaimana seseorang tampak pada orang lain”, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan
dalam pikiran penonton, suatu impresi dari tokoh yang
diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu sendiri.Dari
konotasi kata persona inilah, gagasan
umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang
lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk
dalam keseluruhan “make up” psikologis seseorang dan sebagian besar
terungkapkan melalui perilaku, karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut
yang pasti dan spesifik, melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang.
Berdasarkan
definisi All Port dapat disimpulkan bahwa, Kepribadian ialah susunan
sistem-sistem psikofisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang unik
terhadap lingkungan.
C.
Macam-macam
Pola Asuh Orang Tua
1.
Pola
asuh demokratis
Pola
asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan
tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini
bersiap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau
pemikiran-pemikiran.Orang tua tipe ini juga bersikap realistik terhadap
kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak.Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan
melakukan suatu tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
2.
Pola
asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar
yang mutlak harus dituruti, biasanya diikuti dengan ancaman-ancaman.Orang tua
tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Hukuman mental dan fisik
akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh
dan disiplin serta menghormati orang-tua yang telah membesarkannya. Apabila
anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe
ini tidak segan menghukum anak. Terlebih lagi orang tua tipe ini tidak mengenal
kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah.
3.
Pola
asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah jenis pola
mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Biasanya pola pengasuhan anak oleh orang
tua semacam ini diakibatkan oleh orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan,
kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak
dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan
terserah anak itu tumbuh dan berkembang menjadi apa. Anak yang diasuh orang tua
nya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian,
merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang
buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan
lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa.
D.
Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Anak prasekolah belajar cara
berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman
baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa
kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka.
Anak prasekolah belajar banyak dari
perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama
dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya
dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya.Anggota
keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak.
1.
Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan
Kepribadian Anak
Sikap, kebiasaan dan pola perilaku
yang dibentuk selama tahun-tahun
pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil
menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua.Kenyataan
tersebut menyiratkan betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua
pada anaknya pada masa kanak-kanak. Karena dasardasar inilah yang akan
membentuk kepribadian yang dibawa sampai masa tua.
Tidak dapat dipungkiri kesempatan
pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam
keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan
tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar
yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik.
Kenyataan yang terjadi pada masa
sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena
keduanya sama-sama bekerja.Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi
orang tua dengan anaknya.Keadaan ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga
muda yang semuanya bekerja.
Anak-anak kurang mendapatkan
perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama sibuk
dengan pekerjaannya masing-masing.
Sedangkan anak pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua
terutama untuk perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan
hanya tinggal dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan
mengasuh, belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai
perkembangannya dari seorang pengasuh.
Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung
bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena
telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua
permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut
permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak
selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua
akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah
dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak
suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan
melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak
tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya
perhatian dari orangtua.
Sedangkan
orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan
anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan
perhatian dari orang tua.Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi
kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua.Segala yang dilakukan anak
selalu dengan pangawasan orang tua.Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja
sebaiknya juga tidak terlalu over protektif.Sehingga anak mampu untuk bersikap
mandiri.
2.
Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah Terhadap
Pembentukan Kepribadian Anak
Latar
belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang
pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap
perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi
umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan
orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan
kepribadian yang baik bagi anak.Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya dapat
mengajarkan sopan santun kepada orang lain, baik dalam berbicara ataupun dalam
hal lain.
Berbeda
dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah.Dalam
pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan
anak.Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat
perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada
saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri.
Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang
seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.
3.
Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas dan Menengah Kebawah
Permasalahan
ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari
bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua
terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak
usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga
hanya akan menjadi korban dari orang tua.
Dalam
pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah
keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah
berbeda.Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam
pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan
oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan
kekayaan yang dimiliki orang tua.Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas
dengan materi.Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau
pemenuhan kebutuhan anak.
Anak yang terbiasa dengan
pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja,
serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan
sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang
yang lebih rendah darinya.
Sedangkan
pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara
pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi.
Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi
anak.Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan.
Anak
yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala
kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang
mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam
menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang lain.
Pada kenyataannya
terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang
kurang.Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting.Orang tua
harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu
mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola
asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah terbentuk.
Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk suatu kepribadian
yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh orang tua. Orang tua
merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat berperan penting dalam
setiap perkembangan anak khususnya perkembangan kepribadian anak. Oleh karena
itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu
kepribadian anak yang diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan.
Pola
asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola asuh orang tua
yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan pengawasan dan
pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik anak yang dapat
mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan yang baik dengan teman,
mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru.
Sikap
orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan kepribadian anak antara lain:
1. Penanaman pekerti sejak dini.
2. Mendisiplinkan anak.
3. Menyayangi anak secara wajar.
4. Menghindari pemberian label “malas”
pada anak.
5. Hati-hati dalam menghukum anak.
Strategi
dalam pembentukan kepribadian anak:
1. Tekankan segi positif.
2. Jaga agar peraturan tetap sederhana.
3. Bersikap proaktif.
4. Mengarahkan kembali perilaku yang salah.
5. Mengatasi transisi.
6. Negosiasi dan kompromi.
7. Jangan membuat alasan.
8. Hindari kontrol lewat rasa bersalah.
Dalam
cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak bekerja
berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang mempunyai pendidikan
yang tinggi dan orang tua yang mempunyai pendidikan yang rendah. Dan juga pola
asuh orang tua yang tingkat perekonomian menengah keatas dan orang tua yang
perekonomiannya menengah kebawah.Masing-masing pola asuh yang telah diberikan
orang tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian anak.
B. Saran
1.Dalam pengasuhan anak
orang tua harus mamperhatikan tingkat perkembangan anak.
2.
Semua perilaku orang tua yang baik atau buruk akan ditiru oleh anak, oleh
karena itu perlunya orang tua untuk menjaga setiap perilakunya sehingga anak
akan meniru sikap positif dari orang tua.
3. Pola asuh orang tua harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi anak pada saat itu, ada kalanya orang tua bersikap demokratis,
ada kalanya juga harus bersikap otoriter, ataupun bersikap permisif.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan
Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Nuraeni.2006. Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua Tehadap Pembentukan Kepribadian Anak Taman Kanak-Kanak.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9d3a.dir/doc.pdf
Anonim.
2006. Lentera Kehidupan Pendidikan Anak. http://beranda.blogsome.com
/2006/04/20/pola-asuh-anak/trackback/