Selasa, 07 Mei 2013

KEBIDANAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
            Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.
B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
a.       Untuk mengetahui asuhan kebidanan intranatal di Komunitas.
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk mengetahui standar pelayanan kebidanan.
b.      Untuk mengetahui persiapan bidan.
c.       Untuk mengetahui persiapan rumah dan lingkungan.
d.      Untuk mengetahui persiapan alat/ bidan kit.
e.       Untuk mengtehui persiapan ibu dan keluarga.
f.       Untuk mengetahui manajemen ibu intranatal.
C.    Rumusan masalah
1.      Apa saja standar pelayanan kebidanan ?
2.      Apa saja persiapan bidan untuk menolong persalinan ?
3.      Apa saja persiapan rumah dan liingkungan ?
4.      Apa saja persiapan alat/bidan kit ?
5.      Bagaimana persiapan ibu dan keluarga ?
6.      Bagaimana manajemen ibu intranatal ?





BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Standar Pelayanan Kebidanan
            Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang di inginkan yang mampu di capai, berkaitan dengan parameter yang telah di tetapkan (donamedian 1980). Standar adalah spesifikasi dari fung si atau tujuan yang harus di penuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang di selenggarakan (Rowland dan rowland 1983). Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
            Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang di lakukan dengan penjelasan tingkat kompetensi yang di harapkan. Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang di kelompokkan sebagai berikut :
1.      Standar pelayanan umum ( 2 standar )
a.       Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat.
b.      Standar 2 : Pencatatan dan pelaporan.
2.      Standar pelayanan antenatal ( 6 standar )
a.       Standar 3 : Identifikasi ibu hamil.
b.      Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal.
c.       Standar 5 : Palpasi abdominal.
d.      Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.
e.       Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
f.       Standar 8 : Persiapan persalinan.
3.      Standar pertolongan persalinan ( 4 standar )
a.       Standar 9   : Asuhan persalinan Kala I.
b.      Standar 10 : Asuhan persalinan kala II yang aman.
c.       Standar 11 : Penatalaksanaan aktif persalinan kala III.
d.      Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomy.
4.      Standar pelayanan nifas ( 3 standar )
a.       Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir.
b.      Standar 14 : Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan.
c.       Standar 15 : Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas.
5.      Standar penanganan kegawatdaruratan obstetrik-neonatal ( 9 standar )
a.       Standar 16 : Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III.
b.      Standar 17 : Penanganan kegawatan pada eklampsia.
c.       Standar 18 : Penanganan kegawatan pada partus lama/macet.
d.      Standar 19 : Persalinan dengan menggunakan vakum ekstraksi.
e.       Standar 20 : Penanganan retensio plasenta.
f.       Standar 21 : Penanganan perdarahan postpartum primer.
g.      Standar 22 : Penanganan perdarahan pada post partum sekunder.
h.      Standar 23 : Penanganan sepsis puerpuralis.
i.        Standar 24 : Penanganan asfiksia neonaturum.
                  Sedangkan menurut Kepmenkes RI No. 369 / Menkes / SK / III / 2007 tentang Standar Profesi Bidan memuat standar kompetensi bidan, standar pendidikan bidan, standar pendidikan berkelanjutan, dan kode etik bidan Indonesia. Standar pelayanan kebidanan membahas:
a.       Standar I              : Falsafah dan tujuan.
b.      Standar II                          : Administrasi dan pengelolaan.
c.       Standar III            : Staf dan pimpinan.
d.      Standar IV           : Fasilitas dan peralatan
e.       Standar V             : Kebijakan dan prosedur.
f.       Standar VI           : Pengembangan staf dan program pendidikan.
g.      Standar VII          : Standar asuhan.
h.      Standar VIII         : Evaluasi dan pengendalian mutu.



Standar praktik kebidanan meliputi :
a.       Standar I              : Metode asuhan.
b.      Standar II                         : Pengkajian.
c.       Standar III           : Diagnosis kebidanan.
d.      Standar IV           : Rencana asuhan.
e.       Standar V             : Tindakan.
f.       Standar VI           : Partisipasi klien.
g.      Standar VII          : Pengawasan.
h.      Standar VIII        : Evaluasi.
i.        Standar IX           : Dokumentasi.

            Praktik kebidanan merupakan implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat otonom kepada perempuan, keluarga, dan masyarakat yang bertujuan untuk membantu memecahkan masalah klien.
            Dalam pelayanan kebidanan terdapat empat standar pertolongan persalinan, yaitu :
1.      Asuhan saat persalinan
a.       Tujuan
          Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
b.      Pernyataan standar
          Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.
c.       Hasilnya:
1)      Ibu bersalin mendapatkan pertolongan darurat yang memadai dan tepat waktu bia diperlukan.
2)      Meningkatkan cakupan persalinan dan komplikasi lainnya yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.
3)      Berkurangnya kematian/ kesakitan ibu atau bayi akibat partus lama.
2.      Persalinan yang aman
a.       Tujuan
Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
b.      Pernyataan standar
Menggunakan mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
c.       Persyaratan
1)      Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah.
2)      Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara bersih dan aman.
3)      Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan steril.
4)      Perlengkapan alat yang cukup.
3.      Pengeluaran plasenta dengan peregangan tali pusat
a.       Tujuan :
Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek kala 3, mencegah atoni uteri dan retensio plasenta.
b.      Pernyataan standar
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
4.      Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi
a.       Tujuan
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.
b.      Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomy dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.


B.     Persiapan Bidan
            Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, maupun pustu di lihat dari tugas-tugas nya berfungsi sebagai bidan komunitas. Salah satu persiapan penting bagi penolong adalah memastikan penerapan prinsip dan praktik pencegahan infeksi (PI) yang di anjurkan, termasuk mencuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah “harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bersih dan aman”.
1.      Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai , kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan ibu dan kelahiran bayi.
2.      Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk persalinan dan kelahiran bayi.
3.      Persiapan perlengkapan , bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi.
4.      Mempersiapkan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Karena jika terjadi keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih memadai dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya. Apabila dirujuk , siapkan dan sertakan dokumentasi asuhan yang telah diberikan.
5.      Memberikan asuhan sayang ibu , seperti memberikan dukungan emosional , membantu mengatur posisi ibu , memberikan cairan dan nutrisi , memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur , serta melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan teknik pencegahan infeksi.



C.    Persiapan Rumah dan Lingkungan
            Penolong persalinan harus menilai ruangan di mana proses persalinan akan berlangsung. Ruangan tersebut harus memiliki pencahayaan/penerangan yang cukup (baik melalui jendela, lampu langit-langit kamar atau pun sumber cahaya lain nya). Ibu dapat menjalani persalinan di tempat tidur dengan kasur yang di lapisi kain penutup yang bersih, kain tebal dan pelapis anti bocor (plastik) apabila hanya beralaskan kayu atau di atas kasur yang di letakkan di atas lantai (lapisi dengan plastik dan kain bersih). Selain itu harus tersedia meja atau permukaan yang bersih dan mudah di jangkau untuk meletakkan peralatan yang di perlukan.
1.      Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang harus di ketahui oleh keluarga, yaitu :
a.       Rumah cukup aman dan hangat
b.      Tersedia ruangan untuk proses persalinan.
c.       Tersedia air mengalir
d.      Terjamin kebersihannya
e.       Tersedia sarana media komunikasi
2.      Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu dan syarat rumah di antara nya :
a.       Ruangan sebaiknya cukup luas
b.      Adanya penerangan yang cukup
c.       Tempat nyaman
d.      Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan.
D.    Persiapan Alat/Bidan Kit
            Perlengkapan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan di rumah :
1.      Persiapan untuk pertolongan persalinan
a.       Tensimeter dan stetoskop
b.      Jam yang mempunyai detik
c.       Termometer
d.      Partus set
e.       Heating set
f.       Bahan habis pakai (injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kasa, betadin, detol).
g.      Set kegawatdaruratan
h.      Bengkok, tempat sampah kering, basah dan tajam.
i.        Alat-alat proteksi diri
j.        Waskom
k.      Sabun cuci
l.        Handuk kering dan bersih
m.    Selimut
n.      Pakaian ganti
o.      Kain pel
p.      Lampu
2.      Persiapan Untuk Ibu
a.       2 kain panjang
b.      Sabuk
c.       Baju ganti ibu
d.      Pembalut
e.       Celana dalam
3.      Persiapan Untuk Bayi
a.       Handuk Bayi
b.      Tempat Tidur Bayi
c.       Botol air panas untuk menghangatkan alas
d.      Perlengkapan Pakaian bayi
e.       Selimut bayi
E.     Persiapan Ibu Dan Keluarga
            Keluarga telah mengambil keputusan bahwa persalinan dilakukan dirumah dan bersedia/mampu memberikan dukungan yang diperlukan Kegiatan rumah tangga secara rinci untuk membentuk jaringan kerja. Dukung dan anjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya. Anjurkan mereka untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu. Hargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang secara khusus di minta untuk menemani nya.
F.     Manajemen Ibu Intranatal
            Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakansebagai metoda untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilandalam rangkaiantahapan logis untuk pengambilan keputusan yang terfokus pada klien (Varney, 1997).
            Tujuan manajement Memberi asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan.
1.      Asuhan Persalinan Kala I
                 Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman Bidan perlu mengingat konsep tentang konsep sayang ibu, rujuk bila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian penting lainnya.
2.      Asuhan Persalinan Kala II
                 Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun bayi Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan rujukan.
3.      Asuhan Persalinan Kala III
                 Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam melakukan manajemen aktif kala III Hal penting dalam asuhan persalinan kala III adalah mencegah kejadian perdarahan karena perdarahan merupakan penyebab salah satu kematian pada ibu.
4.      Asuhan Persalinan Kala IV
                 Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan kala IV.


BAB III
PEMBAHASAN
            Dari hasil makalah di atas Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar, namun untuk Standar pertolongan persalinan itu terdiri dari ( 4 standar ), dia antaranya Standar 9   : Asuhan persalinan Kala I, Standar 10 : Asuhan persalinan kala II yang aman, Standar 11 : Penatalaksanaan aktif persalinan kala III, Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomy.
            Sedangkan untuk persiapan bidan, baik bidan yang bekerja di desa, puskesmas, maupun pustu di lihat dari tugas-tugas nya berfungsi sebagai bidan komunitas. Persiapan bidan dalam memberikan asuhan intranatal di komunitas adalah “harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama dari kompetensi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bersih dan aman.”
            Pada proses persalinan persiapan rumah dan lingkungan juga tidak kalah penting dimana bidan bertugas untuk mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu dan memastikan bahwa persyaratan rumah untuk di jadikan tempat persalinan sudah memenuhi standar.
            Selanjut nya perlengkapan alat juga minimal harus memenuhi standar yaitu persiapan alat untuk pertolongan persalinan, persiapan untuk ibu dan untuk bayi.
            Peran keluarga juga sangat di butuh kan dalam hal ini, dimana keluarga telah mengambil keputusan bahwa persalinan dilakukan dirumah dan bersedia/mampu memberikan dukungan yang diperlukan.
            Dalam hal ini manajement ibu intranatal bertujuan untuk memberi asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan. Baik pada kala I, kala II, kala III, Maupun kala IV.



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Dari hasil makalah di atas kami menyimpulkan bahwa, fokus standar pelayanan kebidanan dari 24 standar pelayanan kebidanan yaitu ada 4 standar diantara nya Standar 9 : Asuhan persalinan Kala I, Standar 10 : Asuhan persalinan kala II yang aman, Standar 11 : Penatalaksanaan aktif persalinan kala III, Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomy.
            Selain itu proses persalinan di rumah juga harus memperhatikan persiapan bidan itu sendiri, persianpan rumah dan lingkungan, persiapan alat, persiapan ibu dan keluarga dan yang terahir adalah manajement ibu intranatal.
B.     Saran
            Dari hasil makalah dia atas, kami menyaran kan kepada masyarakat agar masyarakat sadar bahwa penting nya persalinan yang di bantu oleh tenaga kesehatan, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian baik pada ibu ataupun pada bayi. Sedangkan untuk bidan disaran kan harus mempunyai skill yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan, untuk bisa memahami kebutuhan ibu dalam proses persalinan yang sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.













DAFTAR PUSTAKA

Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta.
Safrudin dan hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta.
Sulistyawati, Ari. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Salemba                                  Medika: Jakarta.
Walsh, Linda. 2007. Buku Ajar Kebidan Komunitas. EGC : Jakarta.
Reider. 2011. Keperawatan Maternitas. EGC :Jakarta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar