Kata pengantar
Rasa
syukur yang sebesarnya penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan
karunianya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah fisika dasar
satu tentang “KINEMATIKA” ini tepat pada waktunya.
Makalah
ini disusun sebagai tugas yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan pendidikan
fisika di IKIP MATARAM.
Pada
kesempatan ini saya secara pribadi mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak
L.Iskandar, S.Pd
2. Teman-teman
sekelas yang turut membantu proses selesainya laporan ini.
Kepada
semua pihak yang terlibat pada proses
terselesaianya laporan ini saya ucapkan terimakasih.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan laporan ini. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun
tetap kami nantikan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk
masa mendatang.
Mataram, 2 Januari 2012
muhammad junaidi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Mekanika
merupakan ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak suatu benda, gerak suatu
benda dapat dipahami
dengan mengetahui bagian dari mekanika yang disebut kinematika. Kinematika adalah Ilmu gerak yang membicarakan
gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa
benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh benda selama geraknya hanya
ditentukan oleh kecepatan v dan atau percepatan a.
Sedangkan untuk menganalisis penyebab geraknya
dapat diperoleh dari dinamika. Mekanika adalah
salah satu bagian yang mendasar dalam fisika, oleh karena itu perlu difahami secara mendalam, sebelum dipelajari.
Ilmu
mekanika yang dipelajari merupakan perumusan-perumusan dari Sir Isaak Newton,
yang telah dituangkan kedalam konsep-konsep yang disebut Hukum- hokum newton tentang gerak.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
GERAK
Benda bergerak bila
kedudukanya berubah terhadap acuan tertentu
Gerak didefinisikan
sebagai perubahan kedudukan terhadap acuan tertentu. Gembaran lengkap tentang
gerak suatu benda dapat diperoleh ketika
kedudukan benda pada waktu t
relative terhadap titik acuan.
Dapat ditinjau saata sebuah benda pada
kedudukan x dan waktu t, secara matematis dapat dinyatakan bahwa kedudukan
merupakan fungsi dari waktu x(t). jika benda tidak bergerak sama sekali,
berarti benda tersebut berada pada suatu tempat, misalnya kedudukan benda pada
posisinya dapat di tulis x(t)=A, benda dikatakan diam apabila kedudukan benda
berubah menjadi A̍̍̍̍̍̍̍’, maka dikatakan benda itu bergerak.
Perubahan gerk suatu
benda sebagai fungsi waktu dapat dijelaskan dengan kecepatan dan jarak yang
ditempuhnya. Ukuran lain dari perubahan gerak suatu benda adalah lajunya, yaitu
besarnya kecepatan benda tersebut. Laju selalu positif dan berkaitan dengan
arah. Laju sebuah benda yang berubah-ubah disebut gerk yang dipercepat atau diperlambat. Berdasarkan bentuk lintasan
yang dilalui benda selama geraknya, gerak dapat dibedakan menjadi gerk lurus,
gerak melingkar, dan gerak parabola.
Gerak dibedakan
menjadi dua macam, diantaranya: Gerak Relatif dan Gerakan Koordinat
1.
Gerak relatif dapat ditunjukkan dengan persamaan
matematika vektor sederhana berikut yang memperlihatkan suatu penjumlahan
vektor : gerak A relatif terhadap O sama dengan gerak
relatif B terhadap O ditambah dengan gerak relatif A
terhadap B :
2.
Gerakan Koordinat Salah satu persamaan dasar dalam kinematika adalah persamaan
yang menggambarkan tentang turunan dari sebuah vektor yang berada dalam suatu
sumbu koordinat bergerak. Yaitu : turunan terhadap waktu dari sebuah
vektor relatif terhadap suatu koordinat diam, sama dengan turunan
terhadap waktu vektor tersebut relatif terhadap koordinat bergerak
ditambah dengan hasil perkalian silang dari kecepatan sudut koordinat bergerak
dengan vektor itu. Dalam bentuk persamaan :
dimana :
r(t) adalah sebuah vektor
X,Y,Z adalah sebuah
sumbu koordinat tetap / tak bergerak
x,y,z adalah sebuah
sumbu koordinat berputar
ω
adalah kecepatan sudut perputaran koordinat.
Sistim koordinat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1.
Sistem
Koordinat Diam
Pada sistem koordinat ini, sebuah
vektor digambarkan sebagai suatu penjumlahan dari vektor-vektor yang searah
dengan sumbu X, Y, atau Z. Umumnya
adalah sebuah vektor satuan pada
arah X,
adalah sebuah vektor satuan pada
arah Y, dan
adalah sebuah vektor satuan pada
arah Z.
Vektor posisi
(atau
), vektor kecepatan
dan vektor percepatan
, dalam sistem koordinat Cartesian
digambarkan sebagai berikut :
catatan :
,
2.
Sistem
Koordinat Bergerak 2 Dimensi
Sistem
koordinat ini hanya menggambarkan gerak bidang yang berbasis pada 3 vektor
satuan orthogonal yaitu vektor satuan
, dan vektor satuan
sebagai sebuah bidang dimana suatu
obyek benda berputar terletak/berada, dan
sebagai sumbu putarnya.
Berbeda
dengan sistem koordinat Cartesian diatas, dimana segala sesuatunya diukur
relatif terhadap datum yang tetap dan diam tak berputar, datum
dari koordinat-koordinat ini dapat berputar dan berpindah - mengikuti gerakan
dari benda atau partikel pada suatu benda yang diamati.
B. JARAK
DAN PERPINDAHAN
Jarak
merupakan besaran scalar dan perpindahan merupakan besaran vektor
Untuk mempelajari
perpindahan kedudukan sebuah benda, dapat ditinjau ketika sebuah benda bergerak
padagaris lurus
ke x2, dengan arah perpindahan dari x1 ke x2 yang nilainya sebesar |x2-x1|.
Secara vector
perpindahan dapat ditulis x1x2, artinya mula-mula benda berada pada x1 = 0 meter,
kemudian benda itu bergeser sampai menempuh jarak tertentu yaitu pada x2. Jika
jarak yang ditempuh benda kita beri symbol s, maka besarnya perpindahan dapat
ditulis dalam bentuk persamaan matematis, yaitu
S = x2 – x1
Berdasarkan uraian
diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jarak adalah panjang lintasan yang
ditempuh oleh suatu benda selama waktu tertentu , sedangkan perpindahan adalah
jarak dan arah dari kedudukan awal dan akhir. Jarak merupakan besaran scalar
dan perpindahan merupakan besaran vector.
Dengan
demikian jarak dan perpindahan adalah dua besaran fisis yang berbeda. Suatu benda dikatakan bergerak jika benda
tersebut mengalami perubahan posisi. Posisi adalah letak atau kedudukan suatu titik terhadap
acuan tertentu. Contohnya seperti pada Gambar , acuan posisi titiknya
adalah pusat koordinat.
B
A
C
Perpindahan ini memenuhi
Δx = xB – xA
Δy = yB − yA
Besar
resultan dari perpindahan kedua arah itu memenuhi dalil Pythagoras seperti
berikut
ΔS2 = Δx2 + Δy2
dan tg α =
C. LAJU
DAN KECEPATAN
Laju
merupakan besaran scalar dan kecepatan merupakan besaran vector.
Dapat
dilihat pada speedometer mobil yang sedang bergerk . jarum pada speedometer
adalah menumjukan laju mobil tersebut. Kita dapat mengetehyi besar kecepatan
mobil dengan cara membagi jarak perpindahan yang ditempuh mobil dengan lamanya
mobil itu berpindah. Nilai kecepatan yang diperoleh tadi merupakan laju
perpindahan posisi terhadap waktu. Dengan begitu dapat diperhatikan bahwa laju
merupakan besaran scalar, yaitu besaran yang hanya mempunyai besaran saja.
Sedangkan kecepatan adalah besaran vector, yaitu besaran yang mempunyai besar
dan arah . kelajuan rata-rata secara metematis dirumuskan sebagai;
Kelajuan
=
=
v =
Kecepatan Misalkan dalam
selang waktu _t, posisi partikel akan berpindah dari ~r(t) menjadi ~r(t +
_t). Vektor perubahan posisinya adalah
Atau dengan kata lain Kecepatan
adalah perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktu. Namun perlu diperhatikan bahwa kecepatan benda dapat berubah
setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kecepatan yaitu kecepatan
rata-rata dan kecepatan sesaat. Jika perpindahan yang terjadi diambil
dalam waktu yang cukup besar maka kecepatannya termasuk kecepatan
rata-rata. Dari definisi tersebut,
kecepatan
rata-rata dapat dirumuskan seperti di bawah.
Grafik gerak benda. Misalnya grafik S - t seperti pada Gambar
Dari grafik
S - t (S = jarak dan t = waktu) dapat diketahui
perubahan
jarak tempuh benda terhadap waktu.
Perhatikan
grafik S-t pada bagian gambar
bertambah
secara beraturan terhadap perubahan t. Besar
kecepatan
rata-ratanya dapat memenuhi
1. Kecepatan
Rata-rata
Dapat ditinjau
dengan sebuah mobil yang bergerak disepanjang sumbu x, seperti pada gambar
a)
A = X1 B = X2
b)
Pada
saat t1 mobil barada pada titik X = A yang koordinatnya x1 dan pada saat t2
berada pada titik X = B yang koordinatnya x2. Perpindahan mobil selama selang
waktu dari t1 ke t2 adalah
-
Kecepatan
rata-rata (v) didefinisikan sebagai hasil bagi antara perpindahan (
dengan selang waktu (
Kecepatan
rata-rata =
v̅
=
=
dengan
:
v
= kecepatan
= selang waktu
perpindahan
Pada
gambar 2.5b, kecepatan rata-rata dinyatakan oleh kemiringan garis AB, yaitu
perbandingan antara selang tegak dan selang mendatar dari suatu segitiga
siku-siku. Kemiringan garis AB pada gambar adalah
, dengan selang waktu
sehingga persamaan (2-3) dapat ditulis
menjadi
Apabila
kita menganggap
dan
sebagai sembarang waktu yang kemudian, maka
dapat dianggap sebagai kedudukan awal benda
pada t = 0 dan x adalah kedudukan pada saat t. dengan demikian parsamaan (2-4) dapat diubah menjadi
-
=
vt
Jika
benda berada pada kedudukan awal (x = 0 ) maka persamaan (2-5) dapat
disederhanakan menjadi
X = v.t atau S = v.t
|
b) kecepatan
rata-rata partikel pada selang waktu tersebut adalah
v =
2. Kecepatan
Sesaat
Kecepatan sesaat
adalah kecepatan pada suatu waktu tertentu atau kecepatan suatu titik terhadap
lintasannya. Untuk lebih jelasnya , kita perhatikan ketika ticker timmer dari
kereta dinamika yang bergerak dengan kecepatan tetap.
Kecepatan sesaat
pada titik didefinisikan sebagai harga limit dari kecepatan rata-rata pada
titik itu. Dalam gambar jika titik kedua dibuat sangat dekat dengan ntitik A
maka jarak titik A ke titik B menjadi sangat kecil (
,
dengan selang waktunya akan sangat kecil.
Dalam sel;ang
waktu yang sangat kecil bisa dikatakan bahwa
mendekati 0 (
. Secara matematis, harga limit dari
untuk
dapat ditulis sebagai
Karena
selalu positif maka v akan positive, yang
menyatakan gerak ke kanan sepanjang
sumbu x.
D. PERCEPATAN
DAN PERLAJUAN
Percepatan merupakan besaran vector dan perlajuan merupakan
besaran scalar
percepatan
adalah perubahan kecepatan terhadap waktu. Seperti halnya dengan kecepatan yang
merupakan pernyataan kuantitatif daru laju perubahan kedudukan dengan waktu,
percepatan juga merupakan pernyataan kuantitatif dari laju perubahan kecepatan
nterhadap waktu.
Seperti
halnya sebuah mobil yang bargerak sepanjang jalan lurus, diasumsikan mobil
bergerak dangan kecepatan
, kemudian mobil itu kecepatanya
dipercepat menjadi
pada waktu t2 dengan v2 > v1. Dikatakan bahwa mobil itu bergerak
dipercepat a. percepatan a dirumuskan sebagai
a =
jadi
percepatan adalah perubahan percepatan per satuan waktu sedangkan besarnya
percepatan disebut perlajuan.
1. Percepatan
Rata- rata
Merupakan penambahan kecepatan suatu benda dari kecepatan awal
pada waktu t1 menjadi v2 pada waktu t2
Perubahan kecepatan v1 ke v2 disebut dengan a1 dan perubahan
besar kecepatan dari v2 ke v3 disebut dengan a2, dan a3 perubahan kecepatan
dari v3 ke v4, sehingga dapat dicari besarnya percepatan rata-rata a, yaitu:
a̅ =
atau a̅ =
secara umum percepatan rata-rata dapat dirumuskan sebagai
a̅ =
bentuk dua parsamaan itu sama tetapi mengandung pengertian yang
berbeda. Percepatan rata-rata adalah nilai rata-rata dari suatu percepatan gerak yang nilainya selalu berubah-ubah.
Sedangkan percepatan biasanya hanya mengalami satu kali perubahan kecepatan
atau percepatan geraknya tetap dalam selang waktu yang sama.
2. Percepatan
sesaat
Percepatan
sesaat adalah percepatan peda waktu tertentu atau percepatan pada suatu titik.
Percepatan
pada suatu titik disebut sebagai percepatan sesaat , yaitu dapat dinyatakan
sebagai perubahan kecepatan satuan waktu pada suatu saat (pada waktu t). secara
matematis percepatan sesaat dinyatakan sebagai limit perubahan kecepatan
terhadap waktu;
a̅
=
dengan
:
a
= percepatan
=
perubahan kecepatan terhadap wakyu
3. Perlajuan
Perlajuan
merupakan bbbesaran scalar, sedangkan percepatan merupakan besaran vector.
Secara metematis perlajuan dirumuskan sebagai
Perlajuan
=
Dari
persamaan ini dapat dikatakan bahwa perlajuan mmadalah nilai dari percepatan
dan oleh karenanya perlajuan selalu positif.
E. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah
gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0),
sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang
tetap dalam waktu tertentu.
Pada
umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( F = 0 ).
S = X = v . t ; a = v/t = dv/dt = 0
|
v = S/t = ds/dt = tetap
|
Tanda (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.
Benda
yang bergerak lurus beraturan kecepatannya tetap.
Gerak lurus beraturan biasanya berupa
gerak lurus yang tidak beraturan , artinya selama geraknya kecepatan benda
selalu berubah-ubah. Sedangkan gerk lurus dengan kelajuan tetap disebut gerak
lurus beraturan, bisanya lintasan yang ditempuh oleh benda itu berupa garis
lurus dan kecepetannya selalu tetap.
S = v.t
Apabila kecepatan suatu
benda bergerak dengan kelajuan konstan selama waktui t sekon, dapat digambarkan
dalam sebuah grafik v-t , maka akan
didapatkan sebuah garis lurus seperti pada gambar.
v
tetep
t
(s)
berdasarkan
grafik dapat dianalogikan persamaan tersebut dengan rumus trigonometri dengan
rumus trigonometri yang disebut tangent sudut ( tan a =
), pada grafik, s diletakan pada sumbu
y dan t pada sumbu sehingga dapat
disusun suatu persamaan;
y = s
x = t
=
ingat tan a =
=
Jika persamaan;
atau
dapat disubstitusikan maka akan diperoleh
hasil
, artinya bahwa kecepatan yang ditempuh
oleh suatu benda yang bergerak beraturan akan berada disepanjang kemiringan
garis yang dibentuk oleh komponen jarak (s) dan waktu (t). dari grafik s-t,
kecepatan benda akan sangat dengan tangent dari sudut yang dibentuk oleh
grafiknya dengan sumbu t.
F. GERAK
LURUS BERUBAH BERTURAN
Pada gerak lurus berubah
beraturan, perubahan kecepaten sebandinhg dengan perubahan waktu dan
perpindahan benda yang
merupakan perubahan fungsi kuadrat dari waktu.
Gerak lurus berubah beraturan biasa disingkat GLBB. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan
(a= -).
Pada
umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( F = m . a ).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 +
2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2
|
vt
= kecepatan sesaat benda
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap
|
Syarat
: Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua
benda adalah sama.
Suatu benda dikatakan
bergerak lurus berubah beraturan, apabila lintasan yang ditempuh oleh benda itu
berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara tetap atu percepatan benda
selalu tetap. Contoh jenis gerak yang berubah beraturan adalah gerak sebuah
mobil. Misalnya besar kecepatan mobil pada waktu t sekon adalah vt, besar
kecepatan ini akan lebih besar dari besar kecepatan mobil pada saat mobil itu mulai bergerak (v0). Jika
mobil tersebut mulai bergerak pada waktu
t0= 0, maka besar kecepatan pada saat itu adalah v0 (besar kecepatan awal). Dengan
bdemikian besar percepatan mobil itu dapat dirumuskan sebagai
Karena t0=0 makan
persamaan menjadi
Yang dapat diubah
menjadi
Sehingga dapat
diartikan sebagai percepatan a, yaitu laju perubahan kecepatan atau perubahan
besar kecepatan terhadap waktu. Suku at adalah perkalian dari perubahan
kecepatan persatuan waktu a dsan selang waktu t. oleh karena itu, percepatan
sama dengan perubahan besar kecepatan seluruhnya. Besar kecepatan vt pada waktu
t sama dengan kecepatan v0 pada waktu t= 0, ditambah dengan perubahan kecepatan
at. Secara grafik, koordinat vt pada waktu t dapat dipandang sebagai
penjumblahan dua buah garis, yang satu panjangnya v0 dan yang kedua panjangnya
at, seperti diperlihatkan dalam gambar.
Besar kecepatan
rata-rata v0 dan vt adalah
Pada persamaan pertama
di peroleh s= v.t
Jadi,
atau
Dengn vt=v0+at,sehingga
diperoleh sebuah persamaan menjadi
at2
Sehingga grafik s-t akan berparabola,
seperti pada gambar
G.GERAK VERTIKAL
1.gerak jatuh bebas
Semua benda yang
melakukan gerak jatuh bebas dalam ruang hampa percepatannya sama.
Delam kehidupan
sehari-hari, kita sering menjumpai benda yang jatuh bebas, misalnya sebutir
kelapa yang jatuh dari pohon, benda yang ajatuh bebas mempunyai percepatan
hamper konstan, hal ini karena percepatan suatu benda yang jatuh bebas hanya
memiliki percepatan grafitasi.
Aristoteles menyatakan
dalam tulisannya bahwa benda-benda yang berat akan lebih cepat dari pada benda
yang ringan. Pernyataan aristiteles dibantah oleh Galileo, yang menyatakan bahwa gerak benda
jatuh hamper tidak tergantunh pada beratnya,. Galileo membuktikan pendapatnya
dengan melakukan percobaan menjatuhkan peluru meriam dan peluru senapan dari
suatu menara. Ia mendapatkan kedua peluru itu jatuh bersamaan.
Pada abat ke 17. Robert
boyle melakukan studi bagaimana membuat ruang hampa udara. Setelah berhasil ia
mendemonstrasikan gerak jatuh bebes untuk menjelaskan efek hambatan udara.
Dalam percobaan ia menggunakan bulu atam , danm keeping uang logam, seperti
diperlihatkan pada gambar.
Dari gambar jelas
bahwa jika hambatan udara diabaikan maka setiap benda yang jatuh bebas akan
mendapat percepatan yang sama, yaitu percepatan yang ditimbulkan oleh
percepatan grafitasi bumi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
keadaan tanpa hambatan udara, semua benda yang jatuh bebas akan mengalami
percepatan yang sama tidak bergantung pada ukuran dan besarnya.
Benda yang gerak
jatuh bebas diudara biasanya cenderung mengalami hambatan, karena dalam udara
bebas,selama geraknya benda mengalami gaya dorong ke atas yang disebut gaya archimedes dan gaya gesek antara benda
dan udara. Dalam gerak jatuh bebas, untuk mempermudah dan menyederhanakan
analisis permasalahan umumnya efek kedua gaya diabaikan, sehingga untuk berbagi
kasus berlaku a=g.
Percepatan suatu
benda jatuh bebas disebut percepatan oleh grafitasi yang dinyatakan oleh simbol
g. Di dekat permukaan bumi besarnya g secara pendekatan adalah 9,8 m/s2.
Nilaibeksak dari percepatan jatuh bebas (g) berubah dengan garis lintang dan
kerapatan lokal dari kerak bumi. Persamaan-persamaan yang diturunkan untuk
kasus percepatan konstan pada bagian terdahulu, dapat digunakan untuk benda
jatuh bebas untuk tujuan ini kita harus menggantikan percepatan a menjadi g.
Dengan demikin persamaan-persamaan itu menjadi:
4. Gerak Vertikal ke Atas
Suatu benda beregerak vertikal keatas jika benda itu
diberikan kecepatan awal, v0.
Dapat ditinjau ketika sebuah benda dilempar vertikal
keatas, bola tersebut akan mengalami gaya penghambat yang disebut gaya
grafitasi. Oleh karena itupada bola pada bola yang dilempar keatas akan
mempunyai percepatan grafitasi yang bertanda negatif karena arah gerak bola itu
berlawanan dengan arah percepatan grafitasi, atau dengan kata lain gerak vertikal keatas adalah gerak benda yang dilempar
dengan suatu kecepatan awal v0 pada arah vertikal, sehingga a = -g
(melawan arah gravitasi).
Bila diamati secara seksama kecepatan bola yang dilempar
keatas dengan kecepatan awal v0, makin lama kecepatan bola itu akan semakin
berkuran dan akhirnya akan berhenti sesaat setelah bola itu jatuh kembali
kebawah. Pada saat itu ketinggian bola adalah maksimum , pada titik tertinggi
(ketinggian maksimum) vt= 0.dengan bdemikin pada titik tertinggi berlaku
persamaan :
T =
Dengan :
T= waktu yang diperlukan untuk mencapai
titik tertinggi (sekon)
V0= besar kecepatan awal
G= besar percepatan grafitasi
Tinggi maksimum yang dicapai bola tersebut
adalah
Dengan:
= tinggi maksimum yang dicapai bola (m), jika
kita ingin menghitung ketinggian yang dicapai oleh bola pada waktu tertentu,
kita dapat menggunakan rumus berikut
Dengan:
= ketinggin yang
dicapai pada t sekon (m)
G.
. Gerak Berbentuk Parabola
Gerak
ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1.
Gerak Setengah Parabola
Benda
yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas
dua macam gerak, yaitu :
a.
|
Gerak pada arah sumbu X (GLB) vx = v0
Sx = X = vx t |
|
b.
|
Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB) vy = 0
] Jatuh bebas y = 1/2 g t2 |
2.
Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan
sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak dimana lintasan
dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.
dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.
a.
|
Arah sb-X (GLB) v0x = v0
cos (tetap)
X = v0x t = v0 cos .t |
|
b.
|
Arah sb-Y (GLBB)v0y = v0 sin
Y = voy t - 1/2 g t2 = v0 sin . t - 1/2 g t2 vy = v0 sin - g t |
Syarat
mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin
/ g
sehingga
top = tpq
toq = 2 top
toq = 2 top
OQ = v0x tQ =
V02 sin 2 / g
h max = v oy tp
- 1/2 gtp2 = V02 sin2
/ 2g
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerak titik partikel secara geometris, yaitu meninjau gerak partikel tanpa
meninjau penyebab geraknya.
Keadaan gerak suatu
titik partikel dideskripsikan oleh perubahan posisi partikel sebagai fungsi
waktu, ~r(t). Dalam mekanika klasik waktu dianggap tidak bergantung pada sistem
kerangka koordinat yang dipilih, waktu hanya sebagai sesuatu yang mengalir
sendiri bebas dari besaran-besaran fisis lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar