Selasa, 07 Mei 2013

DASAR DASAR KEPENDIDIKAN MIPA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ilmu alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis, artinya kegiatan manusia yang tiada henti. Dari suatu percobaan akan menghasilkan konsep, selanjutnya dari konsep itu mendorong melakukan percobaaan berikutnya dan seterusnya. Ilmu alamiah lahir dari akumulasi pengalaman dari zaman ke zaman karena adanya rasa ingin tahu (curiousity) manusia terhadap segala yang terjadi di alam semesta. 
Ada dua faktor yang mendorong bertambahnya pengetahuan, yaitu:
1.      dorongan untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi rasa ingin tahu dan memahami tentang hakikat alam semesta dan isinya (menuju ke ilmu pengetahuan murni),
2.      Dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup menuju ke tingkatan hidup yang lebih tinggi (menuju ke ilmu pengetahuan terapan)”(Drs. Maskoeri Jasin,2000:9).

Ilmu alamiah terbagi atas tiga cabang ilmu, yaitu: Fisika, Kimia, dan Biologi. Fisika mempelajari benda tidak hidup dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara.Oleh karena itu segala fenomena alam di jagat raya ini memiliki hubungan dengan ilmu fisika. Dimulai dari fenomena yang paling sederhana ketika menjemur pakaian yang memanfaatkan ilmu fisika berupa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas yang disebut dengan penguapan, hingga fenomena rencana pengalihan sumber energi dari sumber konvensional (minyak bumi, gas alam, dan lain-lain) menuju sumber energi nuklir.
Dari uraian di atas dapat diketahui betapa pentingnya peranan ilmu fisika dalam ilmu pengetahuan(sains). Sesungguhnya tidak ada fenomena alam di muka bumi yang terlepas dari Ilmu fisika tersebut. Oleh karena itu diperlukan pembahasan yang lebih mendalam tentang fisika mengenai peranannya dalam sains. Dengan mempelajari hal ini, diharapkan mahasiswa sebagai generasi muda mampu berpikir kritis untuk memanfaatkan benda-benda di alam semesta ini secara efektif dan efisien guna menambah kesejahteraan bangsa.

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah hakikat ilmu fisika?
2.      Apakah tujuan mempelajari ilmu fisika?
3.      Apakah peranan ilmu fisika dalam kemajuan ilmu pengetahuan alam (Sains)?
4.      Bagaimana pemanfaatan sinar x dalam bidang kesehatan ?

C.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui hakikat ilmu fisika.
2.      Untuk mengetahui tujuan mempelajari ilmu fisika.
3.      Untuk mengetahui peranan ilmu fisika dalam kemajuan ilmu pengetahuan alam.
4.      Untuk mengetahui pemanfaatan sinar x dalam bidang kesehatan.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    HAKIKAT ILMU FISIKA
Banyak ilmuwan yang mencoba mendefinisikan tentang ilmu fisika, namun selalu saja definisi tersebut kurang tepat dan kurang sempurna. Secara singkat fisika dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang zat dengan segala sifat dan ciri-cirinya, dan energi dengan segala manifestasinya, seperti gerak, panas, cahaya, dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari, fisika memiliki peranan yang sangat penting. Selain sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang tersendiri, fisika juga merupakan ilmu pengetahuan dasar yang dapat digunakan sebagai landasan ilmu pengetahuan lainnya. Baik ilmu pengetahuan murni seperti kimia dan biologi, maupun ilmu pengetahuan terapan seperti teknologi, kedokteran, pertanian, dan lain-lain. Banyak contoh di sekitar kita, misalnya mikroskop elektron yang dipakai dalam bidang ilmu biologi dan kedokteran, penggunaan radioaktivitas dalam semua bidang ilmu pengetahuan, tenaga nuklir yang suatu saat dapat mengganti sumber energi alam konvensional, radio transistor, televisi, sinar laser, dan alat elektronika lain yang dapat dijumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun fisika berperan peting dalam kehidupan, bukan berarti fisika lebih daripada ilmu pengetahuan lain. Setiap ilmu memiliki peranan masing-masing dalam kehidupan dan akan saling melengkapi satu sama lain.  Dalam fisika dipelajari cara-cara menemukan hukum alam dengan jalan menginterpretasikan sifat-sifat alam dalam kehidupan sekitar. Interpretasi sifat-sifat alam dalam kehidupan sekitar dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan fenomena alam yang terjadi, menghubungkan satu sama lain, membuat hipotesisnya, melakukan observasi, dan menarik kesimpulan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

B.     TUJUAN MEMPELAJARI ILMU FISIKA
Berdasarkan hakikat ilmu fisika banyak sekali tujuan dan pentingnya mempelajari ilmu fisika, secara umumnya tujuan mempelajari ilmu fisika adalah sebagai berikut :
1.      Mempelajari cara pengendalian dan pemanfaatan sumber daya alam.
2.      Untuk lebih mendalami dalam memahami tujuan dan arti dari kehidupan.
3.      Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
4.      Fisika membangkitkan ide-ide baru untuk persiapan menghadapi perubahan zaman.
5.      Ilmu Fisika relevan untuk menunjang berbagai macam kehidupan.
6.      Fisika membantu mempelajari cara-cara menemukan hukum alam melalui eksperimen dan observasi.
7.      Untuk menjelaskan hubungan mendasar yang melibatkan ilmu-ilmu lain seperti kimia dan biologi pada tingkat atom dan molekul.

Akan tetapi jika kita sudah mengaplikasikan ilmu fisika dalam kehiduan sehari-hari kita dengan benar maka kita dapat menemukan banyaknya manfaat dari belajar fisika. Karena setiap fenomena alam didunia ini tidak akan pernah terlepas dari penjelasan fisika. Oleh karena itu kita harus memperhatikan setiap fenomena alam yang ada dan berusaha menghubungkan dengan ilmu fisika sehingga kita akan sangat merasakan betapa pentingnya ilmu fisika dalam sains maupun kehidupan kita.

C.     Peranan Fisika dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan Alam ( Sains)

 Ilmu fisika sangat berperan penting dalam ilmu pengetahuan. Sering dikatakan bahwa ilmu fisika yang mendasari  ilmu pengetahuan alam lainnya seperti ilmu kimia dan biologi. Dalam ilmu biologi tanggapan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain ketika sinyal listrik ditransmisikan memerlukan penjelasan fisis. Selain itu pada proses terjadinya fotosintesis, penyerapan energy foton cahaya oleh molekul pigmen juga memerlukan penjelasan fisis dan menggunakan konse- konsep fisika.
Selain itu  pada ilmu kimia, fisika juga sangat berperan penting contohnya pada materi kalor, fisika menjelaskan panas itu sebenarnya akibat gerakan dan tumbukan atom-atom. Teori tentang atom ini berhasil menyatukan dua konsep fisika yang berbeda yaitu: konsep panas dan kosep gerak (mekanika). Dalam ilmu teknik kimia, perpindahan panas merupakan salah satu dasar ilmu teknik kimia. Ilmu teknik kimia yang berhubungan dengan proses-proses kimia dalam suatu industri perlu mempelajari perhitungan dari proses tersebut yang dasar  teorinya adalah dari fisika (termodianamiaka). Perhitungan ini berguna untuk pengawasan dari proses kimia yang berlangasung dan untuk mengetahui berapa banyak bahan atau keadaan suatu reaksi (besarnya tekanan, suhu, panas, dan lain-lain). lni sangat diperlukan agar proses tersebut dapat dijalankan.
Berikut adalah beberapa peranan atau kegunaan fisika dalam ilmu pengetahuan lainnya :


1.      Menghasilkan teknologi, industri, alat-alat, bentuk-bentuk baru dari transportasi yang akan sangat membantu kemajuan hidup manusia

Dalam dunia teknologi fisika sangat berperan penting, contohnya pada  bidang Fisika kita mempelajari tentang sinyal, gelombang dan juga amplitudo. Sinyal, gelombang dan juga amplitude sangant berkaitan erat dalam bidang audio manupun audio visual, seperti contoh radio dan televisi. Cara memancarkan (mentransmisikan) sinyal gambar yang amplitudonya termodulasi mirip dengan system penyiaran radio yang telah dikenal. Dalam kedua kasus, amplitude sebuah gelombang pembawa frekuensi radi (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasinya adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band). Pada televisi, sinyal baseband ini merupakan sinya video komposit. Penyiaran televise benar-benar seperti suatu system radio, tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara yang tergabung di dalamnya dipancarkan oleh modulasi frekuen (FM) pada suatu gelombang pembawa terpisah dalam saluran pemancaran yang sama seperti sinyal gambar. Pengertian sinyal gambar digunakan disini untuk mengartikan gelombang pembawa yang termodulasi. Sinyal video adalah sinyal untuk sebuah tabung gambar. Sinyal video untuk televisi bersesuaian dengan sinyal audio untuk system suara.
Selain itu dalam pembuatan alat-alat transformasi ataupun mesin- mesin teknologi lainnya, fisika sangat berperan penting. Karena dalam setiap pembuatan teknologi pasti akan berkaitan dengan dunia fisika dengan kata lainnya setiapteknologi pasti memerlukan penjelasan secara fisika.

2.      Mampu menjelaskan fenomena-fenomena yang muncul di sekitar kita dan meningkatkan penghargaan atas apa yang terjadi di sekitar kita.

a.       Pelangi

Setiap orang tentu pernah melihat pelangi. Namun, apakah semua orang menyadari jika pelangi merupakan salah satu fenomena fisika yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang terkena tetesan air di atmosfer. Tetesan air di atmosfer biasanya berperan sebagai prisma yang mampu memisahkan cahaya menjadi beberapa komponen cahaya. Komponen-komponen cahaya tersebut dikirim pada sudut 40-42 derajat berlawanan matahari sehingga terlihat berwarna..
Sebenarnya fenomena pelangi ini sudah sejak dulu dijelaskan oleh fisikawan Isaac Newton. Sejak abad 17, kemunculan pelangi bukan lagi sebagai sesuatu yang misterius, sebagaimana yang terjadi sebelum penjelasan Isaac. Ya, dulu kesan pelangi begitu mistis, misalnya ada anggapan bahwa pelangi adalah jalan untuk putri langit atau bidadari yang hendak mandi di sungai.

b.       Langit dalam Danau

Ada kalanya kita melihat langit begitu dekat jika dilihat dari atas permukaan danau. Ya, di atas permukaan air, kita bisa menggapai langit dengan mudah. Jika diperhatikan, kejadian ini tampak biasa. Padahal, ada peran fisika dalam peristiwa itu. Ya, peristiwa seperti ini terjadi karena adanya hukum pemantulan dan pembiasan, sehingga langit atau benda apapun akan terlihat jelas di atas atas permukaan air. Molekul udara telah melakukan polarisasi terhadap cahaya matahari.

c.        Sereal

Pernahkah Anda memerhatikan sereal setelah diseduh? Mungkin tak banyak yang memerhatikannya. Namun, lain kali cobalah untuk sejenak memerhatikan letak sereal dalam mangkuk ketika sudah diseduh. Ya, sereal biasanya akan berkumpul menjadi satu atau menyingkir di pinggir mangkuk.
Fenomena berkumpulnya sereal ini oleh ilmuwan dijuluki 'efek cheerios'. Tak hanya terjadi pada sereal, fenomena ini juga terjadi pada semua benda yang mengambang. Adalah Dominic Vella dari Cambridge University dan Laksminarayanan Mahadewan dari Harvard University yang pertama kali menjelaskan ini fenomena ini.
3.      Menjamin adanya standar kehidupan yang tinggi dan peningkatan kualitas kesehatan manusia.

a.       Radiasi sinar x
     
a.       Pengertian radiasi sinar x

Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang pendek. Gelombang elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet, infra merah, gelombang radio, dan TV. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir. Perangkat sinar-X untuk diagnosis disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec (Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka photo Rontgen dapat di tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed Tomography Scan).
Adanya peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk di tingkat daerah peralatan yang menggunakan sinar-X masih terbatas hanya pada pesawat Rontgen. Karena pesawat radioterapi membutuhkan catu daya listrik yang cukup besar, karena sumber listrik di daerah relatife masih rendah.
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1895. Penemuanya diilhami dari hasil percobaan percobaan sebelumnya antara lain dari J.J Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua percobaan tersebut mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung kaca yang hampa udara.
Pembangkit sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka akan keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi, elektron akan dipercepat menuju ke anoda. Dengan percepatan elektron tersebut maka akan terjadi tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan anoda, akibatnya terjadi pancaran radiasi sinar-X.



b.      Dasar Percobaaan Sinar x

Peristiwa terjadinya sinar-X diawali dari percobaan Heinrich Hertz pada tahun 1887 dengan menggunakan tabung hampa yang berisi katoda dan anoda. Katoda dan anoda dihubungkan dengan sumber listrik E. Pada tegangan, E, yang rendah tidak ada arus elektron dari katoda ke anoda yang dapat dilihat dari galvanometer. Pada saat katoda disinari gelombang pendek elektromagnetik ternyata dari katoda keluar elektron menuju anoda yang diamati dari galvanometer. Arus yang terbaca di Galvanometer adalah arus yang sangat kecil dalam order mikro ampere. Peristiwa di atas disebut dengan efek foto listrik.
Apabila disinari dengan gelombang pendek elektron dapat keluar dari katoda dengan cara dipanaskan sehingga terjadi emisi thermis. Jadi dengan cara dipanaskan atau diberi gelombang elektromagnetik pendek, maka katoda dapat memancarkan elektron lebih banyak. Makin pendek gelombang elektromagnetik yang menumbuk katoda, maka makin besar arus yang mengalir dan sebaliknya makin panjang gelombangnya, maka semakin kecil arus yang terbaca di galvanometer. Hal demikian dapat dipahami karena bila gelombang elektromagnetik panjang gelombangnya makin pendek berarti frekuensinya makin besar dan energinya juga makin besar. menunjukkan alat foto listrik.
Karakteristik gelombang elektromagnetik ditentukan oleh panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan. Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik di udara untuk semua panjang gelombang adalah sama yaitu sama dengan kecepatan dalam ruang hampa c = 3 1010cm/det.
C = v × λ (1)
dengan :
c : Kecepatan rambat dalam hampa (cm/det)
v : Frekuensi gelombang (cycle/det)
λ : Panjang gelombang, (cm)

Pemancaran energi radiasi elektromagnetik oleh sumbernya tidak berlangsung secara kontinyu melainkan secara terputus-putus (diskrit), sehingga berupa paket yang harganya tertentu yang disebut dengan kuanta/foton. Besar energi kuanta tergantung
pada frekuensi gelombang.
E =h ×v (2)
dengan :
E : Energi foton, (eV)
h : Tetapan Max Plank, (Joule/det)
v : Frekuensi gelombang, (cycle/det)

c.       Sifat-sifat sinar X :
·         Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
·         Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
·         Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
·         Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
·         Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
d.      Sinar x dalam fisika

Sinar X dalam Fisika adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Tabung Sinar X terdiri dari sebuah tabung hampa yang diberi dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda serta filamen pemanas. Katoda yang telah dipanaskan akan melepas elektron-elektron. Akibatnya adanya beda potensial yang di berikan antara anoda dan katoda yang berasal dari sumber tegangan tinggi, maka elektron-elektron dari katoda akan tertarik ke anoda. Pada saat elektron-elektron menumbuk anoda, mereka diperlambat sehingga tenaga kinetiknya berubah menjadi panas dan Gelombang Elektromagnetik, yang tidak lain adalah Sinar X. Peritiwa tersebut sering dinamakan Bremstahlung.

Spektrum Sinar X yang dihasilkan oleh tabung sinar X terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang kontinue akibat gerakan elektron-elektron yang diperlambat dan bagian diskrit (tampak sebagai puncak-puncak spektrum) sebagai akibat elektron-elektron dari katoda ada yang menumbuk elektron atom anoda sehingga terpental meninggalkan lintasannya dan terjadilah kekosongan elektron pada kulit atom anoda tersebut (yang biasanya kebolehjadian paling besar, terjadi pada kulit bagian dalam). Kekosongan pada kulit atom-atom anoda tersebut akan segera diisi oleh elektron-elektron dari kulit sebelah luarnya, yang disertai oleh pancaran tenaga transisi sebagai Sinar X Karakteristik, dimana tenaganya atau panjang gelombangnya bersifat diskrit yang merupakan ciri atau karakter dari bahan anoda tersebut, sehingga biasa pula disebut Sinar X Karakteristik.


e.       Proses terjadinya sinar x

Pada peristiwa terjadinya tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan atom anoda (targed) akan terjadi dua hal sebagai berikut.

1.      Terjadinya radiasi Bemstrahlung

Terjadi radiasi yang dikenal dengan “ bremstrahlung” yaitu elektron yang mendekati atom targed (anoda) akan berinteraksi dengan atom bahan anoda, tepatnya dengan elektron luar atom tersebut. Ia mengalami perlambatan sehingga mengeluarkan radiasi. Radiasi ini memiliki aneka ragam panjang gelombang, oleh karena itu proses bremstrahlung dapat dialami elektron berulang kali, sehingga spektrum radiasi ini bersifat kontinyu.
Elektron yang mendekati atom didalam anoda berinteraksi dengan elektron dalam atom tersebut, berupa tumbukan tak kenyal sempurna, akibatnya elektron anoda terlepas dari kulitnya. Atom tertinggal dalam keadaan bereksitasi yang dalam keadaan tidak stabil. Maka terjadilah (dalam waktu 10-8 detik) pengisian kekosongan itu oleh elektron-elektron yang lebih luar. Perpindahan kulit yang luar ke kulit yang dalam disertai pancaran radiasi dengan panjang gelombang tertentu, maka radiasi ini bersifat diskrit.

f.       Berkas sinar x dan pembentukan citra

Berkas sinar-X dalam penyebaranya dari sumber melalui suatu garis yang menyebar ke segala arah kecuali dihentikan oleh bahan penyerap sinar-X[1]. Oleh karena itu, tabung sinar-X ditutup dalam suatu rumah tabung logam yang mampu menghentikan sebagian besar radiasi sinar-X, hanya sinar-X yang berguna dibiarkan keluar dari tabung melalui sebuah jendela/window. Sinar-X adalah fotonfoton yang mempunyai energi tinggi, karenaelektron memancarkan energi maka energi kinetik elektron akan berkurang dan akhirnya akan kehilangan seluruh energi kinetiknya. Energi foton maksimum atau panjang gelombang minimum dapat ditulis dengan persamaan
min
max λ
h f = h c (3)
Jadi dalam proses ini akan terjadi spectrum kontinyu, spektrum tersebut mempunyai frekuensi cut off (batasan) atau panjang gelombang cut off yang tergantung pada potensial percepatan. Elektron-elektron yang ditembakan akan mengeksitasi elektron dalam atom target[1]. Jika elektron yang ditembakkan cukup besar energinya maka akan mampu melepaskan elektron target dari kulitnya. Kemudian kekosongan kulit yang ditinggalkan elektron akan diisi oleh elektron yang lebih luar dengan memancarkan radiasi. Transisi ini akan menyebabkan sederet baris (garis-garis) spectrum yang dalam notasi sinar- X disebut garis-garis Kα, Kβ, Kγ dan seterusnya.
Pada sistem pencitraan sinar-X diperlukan tegangan tinggi, dengan tujuan agar dapat dihasilkan berkas sinar-X. Untuk itu rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa sehingga tegangan tingginya dapat diatur dengan rentang yang besar yaitu antara 30 Kv sampai 100 kV. Jika kVnya rendah maka sinar-X memiliki gelombang yang panjang sehingga akan mudah diserap oleh atom dari targed (anoda), kemudian disebut sebagai soft x-ray[1]. Radiasi yang dihasilkan dengan pengaturan tegangan yang cukup tinggi maka akan dihasilkan sinar-X dengan daya tembus yang besar dan panjang gelombang yang pendek.
Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat menembus suatu bahan, tetapi hanya sinar-X yang mempunyai energi yang tinggi yang dapat menembus bahan yang dilaluinya, selain itu akan diserap oleh bahan tersebut. Sinar-X yang mampu menembus bahan itulah yang akan membentuk gambar atau bayangan

g.       Factor-faktor yang berpengaruh pada citra

1.      Pengaruh Arus (mA)

Arus akan berpengaruh pada intensitas sinar-X atau derajat terang/brighnees. Dengan peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-X dan sebaliknya. Oleh sebab itu derajat terang dapat diatur dengan mengubah mA.

a.       Pengaruh jarak dan waktu pencitraan (exposure)

Di samping arus (mA) jarak dan waktu pencitraan juga berpengaruh pada intensitas. Waktu exposure yang lama juga akan meningkatkan intensitas dari sinar-X. Untuk itu dalam setiap pengoperasian pesawat sinar-X selalu dilakukan pengaturan waktu (S) dan arus (mA) atau biasa disebut dengan mAS yang bergantung pada obyek yang disinari. Jika tabung didekatkan pada obyek maka intensitas akan naik dan hasil gambar jelas dan terang. Sebaliknya jika tabung dijauhkan dari obyek maka intensitas akan menurun. Dari sini dapat disimpulkan bahwa cahaya dan sinar-X merambat dalam pancaran garis lurus yang melebar.


b.      Pengaruh Tegangan (kV)

Tegangan tinggi merupakan daya dorong elektron di dalam tabung dari katoda ke anoda. Supaya dapat menghasilkan sinar-X daya dorong ini harus kuat sehingga mampu menembus obyek. Dengan demikian perubahan kV sangat berpengaruh terhadap daya tembus sinar-X.

2.      Penyerapan Sinar-X

Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan tergantung pada tiga faktor sebagai berikut.

a. Panjang gelombang sinar-X
b. Susunan obyek yang terdapat pada alur berkas sinar-X
c. Ketebalan dan kerapatan obyek Jika kV rendah maka akan dihasilkan sinar-X dengan gelombang yang panjang dan         sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang gelombang sinar-X akan semakin pendek.

Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan juga tergantung pada susunan obyek yang dilaluinya, sedangkan susunan obyek tergantung pada nomor atom unsur, misalnya nomor atom alumunium lebih rendah dari nomor atom tembaga. Ternyata penyerapan sinar-X alumunium lebih rendah dari penyerapan sinar-X oleh tembaga. Timah hitam mempunyai nomor atom yang besar, maka daya serap terhadap sinar-X juga besar. Ketebalan dan kerapatan suatu unsur bahan juga berpengaruh terhadap penyerapan sinar-X. Bahan yang tebal akan lebih banyak menyerap sinar-X dibanding dengan bahan yang tipis, tentunya pada unsur yang sama.
Penyerapan sinar-X oleh tubuh manusia pada proses photo Rontgen dapat dijelaskan sebagai berikut. Tubuh manusia dibentuk oleh unsur-unsur yang sangat komplek. Oleh sebab itu, penyerapan sinar-X oleh tubuh pada proses Rontgen tidak sama, misalnya tulang akan lebih banyak menyerap sinar-X dibanding dengan otot atau daging. Bagian tulang yang sakit atau daging akan lebih besar menyerap sinar-X dibanding kondisi normal. Usia juga akan menjadi penyebab perbedaan penyerapan sinar- X. Tulang orang tua yang telah kekurangan kalsium, maka penyerapan sinar-X akan berkurang dibanding tulang anak muda.

h.      Kegunaan Sinar-X Bidang kedokteran

Melihat bagian dalam tubuh pasien. Ketika Sinar-X diarahkan langsung ke pasien, sebagian diserap dan sebagian lagi diteruskan. sinar-sinar yang telah melalui pasien  kemudian menumbuk pelat foto yang disimpan didalam sebuah kotak cahaya yang rapat. Perubahan kimia terjadi pada film dan ketika dicuci, derajat kegelapan berbeda dapat dilihat; makin besar radiasi yang diserap, film makin hitam
Kualitas Sinar-X bergantung pada jumlah tulang dan daging yang dilintasi sinar. Tulang menyerap lebih banyak Sinar-X daripada daging dengan ketebalan yang sama. Oleh karena itu, pada film yang telah dicuci, struktur tulang dapat terlihat  sangat jelas. Dengan demikian dokter dapat menentukan dengan tepat letak tulang Yangpatah.
Tahun 1970 teknik baru yang revolusioner yang disebut Computerized Tomography (CT) dikembangkan. Sinar-X yang digunakan memproyeksi seluruh bidang badan pada film Sinar-X digunakan untuk memotret suatu bidang (irisan) tertentu dari badan manusia, bidang-bidang lain untuk dieliminasi (dihilangkan). Dengan  demikian struktur tulang-tulang dan luka-luka yang sebelumnya tidak mungkin divisualkan menjadi dapat dilihat dengan jelas. Prinsip kerja CT, Sinar-X tipis yang diluruskan oleh kalimator (collimator) menembus badan menuju ke sebuah detector yang mengukur intensitas yang diteruskan. Pengukuran dibuat pada sejumlah besar titik-titik sehingga sumber dan detektor dapat digerakkan melalui badan secara bersamaan. Kemudian diputar sedikit terhadap poros badan dan sekali lagi discan (proses mengulangi melintasi suatu permukaan / ruang dengan menggunakan berkas sinar / menggerakkan detektor dengan tujuan menimbulkan beberapa perubahan pada permukaan / ruang untuk mengukur beberapa aktivitas / mendeteksi beberapa benda).
Proses ini diulangi dengan interval 10 – 1800. Intensitas berkas sinar diteruskan untuk sejumlah titik dari tiap scan untuk setiap sudut, dikirim sebuah komputer yang membentuk bayangan dari irisan tertentu pada manusia CT scanning telah menimbulkan perubahan besar pada bidang pengobatan karena memberi sedikit dosis Sinar-X sehingga menghasilkan diagnosa yang lebih tepat. Pasien yang di CT hanya dikenai Sinar-X dengan dosis 20 % daripada yang digunakan pada diagnosa Sinar-X konvensional.
Di bidang lainnya Sinar-X dapat menembus logam dan digunakan industri untuk menemukan cacat pada las dan bungkus logam. Dapat menunjukkan gejala interferensi jika dikenakan pada kristal zat padat dapat mengungkapkan letak atom-atom dalam kristal, sehingga sangat berguna untuk analisa struktur bahan.
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan).
Pada studi in-vivo, setelah radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui mulut atau suntikan atau dihirup lewat hidung dan sebagainya maka informasi yang dapat diperoleh dari pasien dapat berupa:
v  Citra atau gambar dari organ atau bagian tubuh pasien yang dapat diperoleh dengan bantuan peralatan yang disebut kamera gamma ataupun kamera positron (teknik imaging)
v  Kurva-kurva kinetika radioisotop dalam organ atau bagian tubuh tertentu dan angka-angka yang menggambarkan akumulasi radioisotop dalam organ atau bagian tubuh tertentu disamping citra atau gambar yang diperoleh dengan kamera gamma atau kamera positron.
v  Radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis (darah, urine dsb) yang diambil dari tubuh pasien, dicacah dengan instrumen yang dirangkaikan pada detektor radiasi (teknik non-imaging).
Data yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun non-imaging memberikan informasi mengenai fungsi organ yang diperiksa. Pencitraan (imaging) pada kedokteran nuklir dalam beberapa hal berbeda dengan pencitraan dalam radiologi. Pada studi in-vitro, dari tubuh pasien diambil sejumlah tertentu bahan biologis misalnya 1 ml darah. Cuplikan bahan biologis tersebut kemudian direaksikan dengan suatu zat yang telah ditandai dengan radioisotop. Pemeriksaannya dilakukan dengan bantuan detektor radiasi gamma yang dirangkai dengan suatu sistem instrumentasi. Studi semacam ini biasanya dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon-hormon tertentu dalam darah pasien seperti insulin, tiroksin dll.
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.

                  Berikut adalah alat-alat kesehatan yang berhubungan dengan fisika :
1.      Pengaturan Suhu Tubuh
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.

2.      Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Kinerja faal dan kenyamanan dari pekerja sudah terbukti sangat menunjang tingkat produktivitas pekerja, dengan demikian para penanggung jawab keselamatan dan kenyamanan kerja harus memikirkan faktor bahaya-bahaya biomekanika.
Sebaiknya aktifitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan rasa sakit pada pekerja. Sebaiknya aktivitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan sakit pinggang, sakit pundak atau pergelangan tangan yang membuat pekerja menderita.


























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
segala fenomena alam di jagat raya ini memiliki hubungan dengan ilmu fisika. Dimulai dari fenomena yang paling sederhana ketika menjemur pakaian yang memanfaatkan ilmu fisika berupa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas yang disebut dengan penguapan, hingga fenomena rencana pengalihan sumber energi dari sumber konvensional (minyak bumi, gas alam, dan lain-lain) menuju sumber energi nuklir. Oleh karena itu fisika sangat berperan penting terhadap sains contohnya dalam  :
1.      Teknologi         Dalam dunia teknologi fisika sangat berperan penting, contohnya pada  bidang Fisika kita mempelajari tentang sinyal, gelombang dan juga amplitudo. Sinyal, gelombang dan juga amplitude sangant berkaitan erat dalam bidang audio manupun audio visual, seperti contoh radio dan televise
2.      Penjelasan fenomena yang ada disekitar kita         contohnya tejadinya pelangi juga membutuhkan penjelasan fisika.
3.      Kesehatan            radiasi sangat berperan penting dalam diagnosis ataupun terapi berbagai penyakit.
B.     SARAN
Kita harus lebih peka terhadap fenomena disekitar kita, dengan itu kita bisa menghasilkan berbagai manfaat disekitar kita contohnya dibidang teknologi dan kesehatan. Selain itu dengan mengetahui fenomena yang ada dengan mempelajari ilmu fisika maka kita akan lebih dekat dengan sang pencipta.






DAFTAR PUSTAKA

BENNET B. G., Exposures from Worldwide Release, Environmental Impact of Radioactive Releases, Proceedings of a Symposium, IAEA, Vienna 8 - 12 May, (1995).

Jasin, Maskoeri.2000.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
Kenneth and Krane.1992.Fisika Modern,Cetakan 1.Jakarta:Universitas Indonesia – UI Press.
Ralph, H. Petrucci and Suminar.1985.Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern.Bogor:Erlangga
Suparto, Mas Hadi.1974.Fisika Dasar I.Malang:IKIP Malang
Surya, Yohanes dkk.2009.Buku Sakti Ringkasan Materi + Rumus Lengkap SMA kelas 1,2,3.Jakarta:PT.Kendi Mas Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar