BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gelombang ada di sekitar kita, beriak dalam air, bergulung di
ladang jagung,
membuat
kaki lipan bergerak teratur, serta menyampaikan bunyi dan cahaya
pada
kita. Pemanfaatan gelombang banyak dilihat dalam bidang komunikasi, kedokteran,
industri, dan bidang penelitian keilmuan.
Dalam fisika dikenal berbagai macam gelombang, misalnya:
gelombang cahaya, gelombang bunyi, gelombang tali, gelombang air, dan
sebagainya, yang dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisisnya.
Gejala gelombang dapat diperlihatkan dengan mudah, apabila kita
melemparkan batu ke dalam kolam yang airnya tenang, maka pada permukaan air
kolam itu akan timbul usikan yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi
kolam. Usikan yang merambat pada permukaan air tersebut disebut gelombang.
Apabila di permukaan air itu terdapat benda terapung, misalnya kayu, maka kayu
itu hanya bergerak naik turun tidak ikut bergerak ke tepi. Hal ini menunjukkan
bahwa yang merambat hanya gelombangnya, sedangkan airnya tidak ikut bergerak
bersama gelombang. Air hanya sebagai medium rambatan gelombang. Jadi, pada
perambatan gelombang mediumnya tetap.
GELOMBANG
A. PENGERTIAN GELOMBANG
Gelombang merupakan proses merambatnya suatu
getaran yang tidak disertai dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi
hanya memindahkan energi.
Pertikel-pertikel
yang dilalui gelombang hanya akan bergerak naik turun di sekiter titik
setimbangnnya. Jadi gelombang tidak memindahkan partikel yang dilaluinya,
melainkan memindahkan energi dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Gambar:
Gerak gelombang pada tali
Gambar:
gerak gelombang pada air
Istilah-istilah pada gelombang
1.
Panjang
gelombang
Satu gelombang pada
tali didefinisikan terdiri atas satu bukit dan satu lembah. Panjang satu puncak
dan satu gelombang disebut panjang gelombang.
Gambar: deskripsi grafik panjang, lembah dan puncak
gelomban
2.
Periode
dan frekuiensi gelombang
Periode gelombang
adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang. Frekuensi
gelombang adalah jumlah gelombnga yang melewati suatu titik tiap sekon.
Hubungan antara frekuensi dan periode gelombang dinyatakan sebagai berikut.
Dengan: f = frekuensi ( Hz)
T = periode (s)
3.
Cepat
rambat gelombang
Cepat rambat gelombang
adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu sekon. Pada gelombang, dalam
periode T, jarak tempuhnya sama dengan penjang gelombang (λ) sehingga cepat
rambat gelombangnya memenuhi persamaan berikut.
atau
Dengan : v = cepat
rambat gelombang (m/s), dan
λ
= panjang gelombang (m)a
4.
simpangan
dan amplitudo gelombang
simpangan gelombang
adlah jarak pertikel yang dilalui gelombang ke titik setimbang. Amplitudo
adalah simpangan maksimum.
5. Terbentuknya gelombang
Sebuah
gelombang akan terjadi bila ada sumber yang berupa getaran dan ada yang
merambatkannya. Pada gelombang tersebut terjadi perambatan energi getaran.
6. Jenis-jenis gelombang
Di alam ini banyak
sekali terjadi gelombang. Contohnya ada gelombang air gelombang tali,cahaya,
bunyi, dan gelombang radio.
semua gelombang itu dapat di kelompokan menjadi beberapa sifat sesuai sifat kemiripannya, contohnya dapat dibagi dengan dasar sebagai berikut:
semua gelombang itu dapat di kelompokan menjadi beberapa sifat sesuai sifat kemiripannya, contohnya dapat dibagi dengan dasar sebagai berikut:
a.
Berdasarkan arah rambat dan arah
getarnya
Berdasarkan
arah rambat dan getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua yakni gelombang
tranversal yakni gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getarnya, contohnya gelombang air, tali, dan cahaya
b.
Berdasarkan mediumnya
Berdasarkan
mediumnya gelombang juga dapat dibagi menjadi dua. Gelombang mekanik yakni
gelombang yang membutuhkan media dalam merambat, contohnya gelombang tali dan
bunyi
sedangkan gelombang elektromagnetik yakni gelombang yang tidak membutuhkan media dalam merambat, contohnya simnar X dan gelombang radio.
sedangkan gelombang elektromagnetik yakni gelombang yang tidak membutuhkan media dalam merambat, contohnya simnar X dan gelombang radio.
c.
Berdasarkan amplitudonya
Berdasarkan
amplitudonya terdapat dua jenis juga, yakni gelombang berjalan merupakan
gelombang yang amplitudonya tetap.
Gelombang
stasioner merupakan gelombang yang amplitudonya berubah sesui posisinya.
7. Besran-besaran pada gelombang
Gelombang
sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang sama dan ada
beberapa tambaha. Diantaranya yaitu frekuensi dan periode.
Frekuensi
merupakan banyaknya gelombang yang terjadi di setiap detik.
Sedangkan
periode merupakan waktu yangt di perlukan untuk satu gelombang.
Dengan
: f = frekuensi (Hz)
T
= petiode (s)
N
= banyaknya gelombang
t
= waktu (s)
Untuk gelombang tranfersal, satu
gelombang sama dengan dari puncak ke puncak terdekat atau dari lembah ke lembah
terdekat. Sedangkan untuk gelombang longitudinal sama dengan dari regangan ke
regangan terdekat atu dari rapatan ke rapatan terdekat.
Berikutnya adalah besaaran cepat
rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan bererti memiliki kecepatan rambat.
Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan
seperti berikut :
Panjang
gelombang yang ditimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang
di tempuh untuk satu kali gelombang.
Atau
B.
GELOMBANG
TRANVERSAL DAN LONGITUDINAL
Gelombang ternversal merupakan
pertikel-pertikel medium yang dilelui gelombang, bergerak naik turun dalam arah
yang tegak lurus dengan arah gerak gelombang itu sendiri.
Sedangkan gelombang longitudinal
merupakan pertikel-pertikel medium yang dilalui gelombang, bergeter dalam arah
yang sejajar dengan arah rambatnya.
Gambar: gelombang longitudinal pada
sebuah slinki
Seperti pada gelombang teranversal,
gelombang longitudinal pun terdapat beberapa istilah, seperti panjang
gelombang, frekuensi, dan cepat rambat gelombang.
kecepatan rambat gelombang longitudinal bergantung pada medium yang dilaluinya. Pada zat padat kecepatan rambat gelombang teranversal dinyatakan oleh
kecepatan rambat gelombang longitudinal bergantung pada medium yang dilaluinya. Pada zat padat kecepatan rambat gelombang teranversal dinyatakan oleh
Dengan : E = modulus elastisitas zat
padat (Nm2), dan
massa jenis zat padat (kgm3)
Modulus elastisitas (modulus young)
merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan suatu benda.
Dengan: F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)
=
perubahan penjang (m)
=
panjang benda (m)
Sementara itu, cepet rambat gelombang longitudinal pada zat cair atau gas adalah
Sementara itu, cepet rambat gelombang longitudinal pada zat cair atau gas adalah
Dengan: B = modulus bulk zat cair atau
gas (Nm2)
=
massa jenis zat cair atau gas (kgm3)
C.
GELOMBANG
BERJALAN
Gelombang berjalan merupakan gelombang yang
bergerak dengan amplitudo tetep. Pada gelombang berjalan b ini yang perlu di
pelajari merupakan simpangan dan fasenya.
1.
Simpangan Getar Gelombang
Gelombang
berjalan memiliki sifat pada setiap titik yang di lalui akan memiliki amplitudo
yang sama.
Gambar
: gelombang berjalan
Untuk
menentukan simpangan pada titik p dapat di tentukan dari simpangan getarnya
dengan menggunakan waktu perjalanannya.
Jika
O bergeter t detik berarti titik p telah bergeter tp detik dengan
hubungan
dan
simpangan titik p memenuhi
yp = A sin (ω tp)
= A sin ω (
)
= A sin (
)
yp = A sin (ωt - kx)
dengan :
yp = simpangan dititik p (m)
A = amplitudo gelombang (m)
ω =
frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
x = jarak titik ke sumber (m)
t
= waktu gelombang (s)
Nilai
ω dan k juga memenuhi
persamaan berikut.
Dan
Dengan substitusi persamaan di atas pada
persamaan 1.3
dapat
diperoleh bentuk lain simpangan getaran.
Dengan
syarat-syarat yang ada m aka akan
berlaku persamaan berikut.
2.
Fase dan Sudut Fase Gelombang
Fase
gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan gelombang.
Dari persamaan itu fase gelombang dapat
diperoleh dengan hubungan seperti berikut.
dengan :
ϕ =
fase gelombang
T = periode gelombang (s)
λ =
panjang gelombang (m)
t = waktu perjalanan gelombang (s)
x = jarak titik dari sumber (m)
Dari fase gelombang dapat dihitung juga
sudut fase
yaitu memenuhi persamaan berikut.
θ = 2πϕ
(rad) ...................................(1.7)
D.
GELOMBANG
STASIONER
Gelombang stasioner dapat dibentuk
dari pemantulansuatu gelombang. Contohnya pada gelombang tali. Tali dapat
digetarkan disalah satu ujungnya dan ujung lain diletakkan pada pemantul.
Berdasarkan ujung pemantulnya dapat dibagi dua yaitu ujung terikat dan
ujung bebas.
Gelombang stasioner adalah
gelombang yang amplitudonya perubah terhadap posisi atau hasil superposisi
dua gelombang berjalan yang : amplitudo
sama, frekuensi
sama dan arah
berlawanan.
Secara
metematis simpangan gelombangnya adalah
Ys =y1+y2
Dengan ys = simpangan gelombang stasioner
Y1 = simpangan gelombang pertama
Y2 = simpangan gelombang kedua
Untuk memahami terjadinya gelombang stasioner,
dapat ditinjau dari dua bueh gelombang yang bergerak dalam arah yang
berlawanan. Kedua gelombang tersebut hanya dapat dinyatakan oleh y1 =
A sin (kx - wt)
y2 = A sin (kx + wt). Hasil superposisi kedua gelombang tersebut sebagai berikut.
ys = y1 + y2 = [sin (ks – wt) + sin (ks + wt) (1-13)
dari terigonometri dinyatakan bahwa
y2 = A sin (kx + wt). Hasil superposisi kedua gelombang tersebut sebagai berikut.
ys = y1 + y2 = [sin (ks – wt) + sin (ks + wt) (1-13)
dari terigonometri dinyatakan bahwa
Sin α + sin β = 2 sin
cos
(1-14)
Dengan mengganti α = ks – ωt
dan β = ks + ωt
pada persamaan memasikan ke persamaan (1-13) diperoleh
ys = [2A sin (kx)] cos (-ωt) =As (-ωt) (1-15)
dengan As = 2A sin (kx) (1-16)
ys = [2A sin (kx)] cos (-ωt) =As (-ωt) (1-15)
dengan As = 2A sin (kx) (1-16)
contoh gambar gelombang stasioner
Gambar tersebut memperlihatkan bahwa gambar antara dua titik perut yang
berdekatan (Xpp) sama dengan jarak dua simpul yang berdekatan (Xss)
dan memenuhi hubungan
Xpp =Xss = λ (1-17)
Sementara itu jarak antara titik simpul dan titik perut (Xps) memenuhi
Xps = λ (1-18)
Xpp =Xss = λ (1-17)
Sementara itu jarak antara titik simpul dan titik perut (Xps) memenuhi
Xps = λ (1-18)
1.
Ujung Terikat
Contoh gelombang
stationer adalah gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain
diikat.
Sumber getar: gelombang berjalan
Gelombang tersebut dibentuk dari dua
gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul. Persamaan simpangan di
titik P memenuhi perpaduan dari keduanya.
Gelombang datang memiliki simpangan :
y1 = A sin [ t - k (l - x)]
Sedangkan gelombang pantul memiliki
simpangan:
y2 = -A sin [ t - k (l + x)]
Perpaduan gelombang datang y1, dengan
gelombang pantul y2 di titik p memenuhi :
yp = y1 + y2
= A sin [ t - k (l - x)] - A sin [ t - k (l + x)]
= 2A cos ( t - kl + kx + t - kl + kx) .
sin ( t - kl + kx - t + kl + kx)
= 2A cos (2 t - 2kl ) . sin (2kx)
yp = 2A sin kx cos ( t - kl )
Persamaan 1.8 terlihat bahwa gelombang
stationer
ujung terikat memiliki amplitudo yang
tergabung pada
posisinya yaitu memenuhi persamaan
berikut.
Ap = 2A sin kx
........................................... (1.9)
2.
Ujung Bebas
Gelombang stationer ujung bebas dapat
digambarkan seperti pada Gambar 1.7
Gelombang stationer ujung bebas juga
terbentuk dari dua gelombang berjalan yaitu gelombang datang dan gelombang
pantul.
Gelombang datang : y1 = A sin ( t - k(l
-x)]
Gelombang pantul : y2 = A sin ( t - k(l
+x)]
Perpaduannya dapat menggunakan analisa
matematis yang sesuai dengan gelombang stationer ujung terikat. Coba kalian
buktikan sehingga menghasilkan
persamaan berikut.
yp = 2A cos kx sin ( t - 2kl ) ; dan
Ap = 2A cos kx ......... (1.10)
Jarak
perut dan simpul
Pada gelombang stationer terjadi perut
dan simpul, perhatikan Gambar 1.6 dan 1.7. Jika ingin mengetahui
jarak dua titik maka dapat menggunakan sifat bahwa jarak
perut dan simpul berdekatan sama dengan
3.
Hukum Medle
Hukum Melde mempelajari
tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal
pada tali.
Melde menemukan bahwa cepat rambat
gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding
terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Dari hasil percobaan itu dapat diperoleh
perumusan sebagai berikut.
E.
ENERGI
DAN INTENSITAS GELOMBANG
Ketika gelombang merambat pada suatu
medium, gelombang tersebut memindahkan energi dari satu tempat ke tempat yang
lainnya, energi yang dipindahkan berupa energi getaran dari satu pertikel
kepartikel yang lainnya, dalam medium yang dilaluinya, dengan gelombang
sinisoida dengan amplitudo A dan frekuensi sudut w, setiap partikel memiliki energi sebesar
ω2A2
persamaan diatas menunjukan bahwa energi gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudo. Semakin besar amplitudonya semakin besar pula emergi gelombangnya.
energi yang dipindahkan gelombang tiap satuan luas tiap stuan waktu disebut intensitas gelombang. Oleh karena energi persatuan waktu adalah daya, intensitag gelombang merupakan daya dibagi luas, untuk gelombang yang menyebar kesegala arah, intensitasnya pada suatu jarak R dari sumber memenuhi persamaan berikut.
persamaan diatas menunjukan bahwa energi gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudo. Semakin besar amplitudonya semakin besar pula emergi gelombangnya.
energi yang dipindahkan gelombang tiap satuan luas tiap stuan waktu disebut intensitas gelombang. Oleh karena energi persatuan waktu adalah daya, intensitag gelombang merupakan daya dibagi luas, untuk gelombang yang menyebar kesegala arah, intensitasnya pada suatu jarak R dari sumber memenuhi persamaan berikut.
F.
SIFAT-SIFAT
GELOMBANG
1.
Gelombang Dapat Mengalami Pemantulan
Semua
gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang. Contohnya seperti
gelombang stationer pada tali. Gelombang datang dapat dipantulkan oleh
penghalang. Contoh lain kalian mungkin sering mendengar gema yaitu pantulan
gelombang bunyi. Gema dapat terjadi di gedung-gedung atau saat berekreasi ke
dekat tebing.
2.
Gelombang Dapat Mengalami Pembiasan
Pembiasan dapat
diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas dua medium yang
berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat, panjang
gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.
3.
Gelombang Dapat Mengalami Pemantulan
Jika dua gelombang
dipadukan maka akan terjadi dua kemungkinan yang khusus, yaitu saling
menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi saling menguatkan disebut interferensi
kontruktif dan terpenuhi jika kedua gelombang sefase.
Interferensi saling melemahkan disebut interferensi distruktif dan
terpenuhi jika kedua gelombang berlawanan fase.
4.
Gelombang Dapat Mengalami Difraksi
Difraksi disebut juga
pelenturan yaitu gejala gelombang yang melentur saat melalui lubang kecil
sehingga mirip sumber baru. Gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk
gelombang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar