Selasa, 07 Mei 2013

resume elektronika dasar



Pengertian dan Macam-Macam Gerbang Logika [Logic Gate]
Gerbang Logika merupakan suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.

Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan sebuah sistem pemprosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.
Macam-Macam Gerbang Logika :
  1. Gerbang AND
Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan / inputannya berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.     



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7mRKx2DJjpMYB4NOtMyGSKOGyPPK1wV-iztnPEFBEu8PFteOPxCPnwrMmKvLOLIrw1aZmoU12DIQEQND0zc3OlUdJeLhz4EV5NUL4Wwu-EUmEPwjBcydNl10Ar8zFCBACZfE5SygtfY/s1600/Gerbang+AND.jpgTabel Kebenaran 
Input A
Input B
Output
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1

2.      Gerbang OR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgllySKNpyuFR2lnW-h5H_z-bGCQolDlepRRvGcFmwdfG8c3RFK7tNRShkPZvaC9RHjvaDCH19BS878vio7Q8WrV2ZNSsa3dwY61EC4MhI8rE6P5Mq15JWLVXDkmg5BLgKonXlJiIT0d_k/s200/Gerbang+OR.jpgGerbang OR akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua inputan yang dimasukkan bernilai 1 dan apabila keluaran yang di inginkan berlogika 0 maka inputan yang dimasukkan harus bernilai 0 semua.


Tabel Kebenaran
Input A
Input B
Output
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1

3.      Gerbang NOT
Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (Inverter), yang mana outputnya akan bernilai terbalik dengan inputannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIe5JbSO-xYh0dkAZ2F0TjEWFKcGTwqCjQXn6Z8nDyVdazVjX4PScFFyjB0M7tN6X-rQ5uq0tTWQoKg6essFD6eJlVA4n7RByybX1IK39C31fyWtYHQAsettmDIzK45i3DCerte5Nugbc/s200/Gerbang+NOT.jpgTabel Kebenaran
Input
Output
0
1
1
0

4.      Gerbang NAND
Gerbang NAND akan bernilai / outputnya akan berlogika 0 apabila semua inputannya bernilai 1 dan outpunya akan berlogika 1 apabila semua atau salah satu inputannya bernilai 0.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhir33h4KNCO29FRxnw36orbzwe70ssu3Do5QUJJp1yoljJuNvMy6w1bk0TIkucKhHsp2HXwFIvtpWotPQt67MhyzFDbEPWv1GlzkQAhKF-fzSLzu_MjYlJVp9gm3dC6ZyDqYYX6XNqXjg/s1600/Gerbang+NAND.jpgTabel kebenaran
Input A
Input B
Output
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0


5.      Gerbang NOR
Gerbang NOR merupakan gerbang logika yang outputnya akan berlogika 1 apabila semua inputannya bernilai 0, dan outpunya akan berlogika 0 apabila semua atau salah satu inputannya inputannya berlogika 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVpLDYthyphenhyphen5VcdKbtvvMuiU7CRrRvGnkXhsDOQLHP7krPgFC6oiQ6UzjdlZgI6NN1NU-odJw8950oOSBUCJ-ITiKboC07grDROJXxE8xYdaB5GfBET55pFkdv8lp1hN0-zVDLqBxm9kmKA/s1600/Gerbang+NOR.jpgTabel Kebenaran
Input A
Input B
Output Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0

6.      Gerbang XOR
Gerbang XOR merupakan kepanjangan dari Exclusive OR yang mana keluarannya akan berlogika 1 apabila inputannya berbeda, namun apabila semua inputanya sama maka akan memberikan keluarannya 0.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjapO2ASbWjpvX1ztiVPnOLiBnouyufCkPmZ147BGEKS0aed3FziOEZ0kSkW_CRwgU7qqvf2ExxDAutJLCAMlq41QRLpon4HIrGBph829WIoXvjrA2P5JeMrES7E7eKDvBdwSXIBGl25Fg/s1600/Gerbang+XOR.jpgTabel Kebenaran

Input A
Input B
Output X
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

7.      Gerbang XNOR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG5hU1qfyOvpZUED5DHciNv6sMQP4LOzXrh0t1QQr1DyZNUXpBETLHyfXxEym6BVjCof6hmC24lAXmkzvDdHsLxY1jD93lFd7Vl29bDrNBTkX42XhiFx2MErTsDdxnRAwBsWQkullA-Zg/s1600/Gerbang+XNOR.jpgGerbang XOR merupakan kepanjangan dari Exclusive NOR yang mana keluarannya akan berlogika 1 apabila semua inputannya sama, namun apabila inputannya berbeda maka akan memberikan output berlogika 0.

Tabel Kebenaran
Input A
Input B
Output X
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1

__________________________________________________________________________________
ALJABAR BOOLEAN
A.      Aljabar Boolean
Aljabar Boolean adalah sistem operasi matematis logika pada himpunanatau proposisi yang memenuhi aturan-aturan ekuivaken logika.
Aljabar Boolean memuat variable dan simbul operasi untuk gerbang logika. Simbol yang digunakan pada aljabar Boolean adalah: (.) untuk AND, (+) untuk OR, dan (¬) untuk NOT. Rangkaian logika merupakan gabungan beberapa gerbang, untuk mempermudah penyeleseian perhitungan secara aljabar dan pengisian tabel kebenaran digunakan sifat-sifat aljabar Boolean.
Dalam aljabar boolean digunakan 2 konstanta yaitu logika 0 dan logika 1. ketika logika tersebut diimplementasikan kedalam rangkaian logika maka logika tersebut akan bertaraf sebuah tegangan. kalau logika 0 bertaraf tegangan rendah (aktive low) sedangkan kalau logika 1 bertaraf tegangan tinggi (aktive high). pada teori – teori aljabar boolean ini berdasarkan aturan – aturan dasar hubungan antara variabel – variabel boolean.
B.       Dalil-dalil Boolean (Boolean postulates) P1: X= 0 atau X=1
P2: 0 . 0 = 0
P3: 1 + 1 = 1
P4: 0 + 0 = 0
P5: 1 . 1 = 1
P6: 1 . 0 = 0 . 1 = 0
P7: 1 + 0 = 0 + 1 = 1

C.       Theorema Aljabar Boolean
  1. T1: Commutative Law
    a. A + B = B + A
    b. A . B = B . A
  2. T2: Associative Law
    a. ( A + B ) + C = A + ( B + C )
    b. ( A . B ) . C = A . ( B . C )
  3. T3: Distributive Law
    a. A . ( B + C ) = A . B + A . C
    b. A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )
  4. T4: Identity Law
    a. A + A = A
    b. A . A = A
  5. T5: Negation Law
    a. ( A’ ) = A’
    b. ( A’ )’ = A
  6. T6: Redundant Law
    a. A + A . B = A
    b. A . ( A + B ) = A
  7. T7: 0 + A = A
    1 . A = A
    1 + A = 1
    0 . A = 0
  8. T8: A’ + A = 1
    A’ . A = 0
  9. T9: A + A’ . B = A + B A . ( A’ + B ) = A . B
  10. T10: De Morgan’s Theorem
    a. (A+B)’ = A’ . B’
    b. (A . B)’= A’ + B’

___________________________________________________________________________
Peta Karnough (K-map)
Metode grafik menyediakan sebuah prosedur yang sederhana dan langsung untuk penyederhanaan fungsi-fungsi aljabar Boolean. Metode grafik yang dikenal yaitu metode pemetaan yang dikenal dengan nama Peta Karnaugh atau Karnaugh Map.
Variabel-variabel dalam tabel kebenaran disebut minterm. Sebuah fungsi yang terdiri dari n buah variabel, jika diekspresikan ke dalam sebuah tabel kebenaran akan memiliki 2n minterm, yang berarti ekuivalen dengan 2n bilangan biner yang diperoleh dari n digit. Sebuah fungsi Boolean akan sama dengan 1 untuk beberapa minterm dan sama dengan 0 untuk yang lain. Informasi yang terkandung dalam sebuah tabel kebenaran dapat diekspresikan dalam bentuk baku dengan membuat daftar desimal ekuivalennya, untuk minterm yang menghasilkan sebuah angka 1 untuk suatu fungsi. Peta Karnaugh adalah suatu diagram yang terdiri dari bujursangkar-bujursangkar dimana setiap bujursangkar mewakili sebuah minterm. Bujursangkar-bujursangkar yang berkaitan dengan minterm yang menghasilkan 1 pada fungsinya diberitanda 1 dan yang lain diberi tanda 0 atau dibiarkan kosong. Jumlah bujursangkar pada peta Karnaugh ditentukan oleh banyaknya variabel masukan. Terdapat peta-peta untuk fungsi-fungsi yang terdiri atas 2 variabel masukan, 3 variabel masukan atau 4 variabel masukan.
Untuk fungsi dengan 2 peubah peta Karnaugh disusun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3.1. Untuk penamaan seperti pada Gambar 3.1(a), kolom dalam peta mewakili peubah A sedangkan barisnya mewakili peubah B. Dalam Gambar 3.1(b), kolom mewakili harga B sedangkan baris mewakili harga A.

Harga yang akan diisikan dalam kolom 0 baris 0 menunjukkan harga fungsi untuk kombinasi A= 0 dan B= 0. Untuk gambar (a), kolom 1 baris 0 menunjukkan harga fungsi untuk kombinasi masukan A = 1 dan B = 0. Sebagai contoh, dalam Gambar 3.2 ditunjukkan peta untuk f = A´B´ + A´B.







Jenis-jenis gerbang logika

Nama
Fungsi
Lambang dalam rangkaian
Tabel kebenaran
IEC 60617-12
US-Norm
DIN 40700 (sebelum 1976)
Y = A \wedge B

Y = A\cdot B

Y = A\,B
IEC AND label.svg
Logic-gate-and-us.svg
Logic-gate-and-de.png
A
B
Y
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Y = A \vee B

Y = A + B\!
IEC OR label.svg
Logic-gate-or-us.png
Logic-gate-or-de.png
A
B
Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Gerbang-NOT
(NOT, Gerbang-komplemen, Pembalik(Inverter))
Y = \overline{A}

Y = \neg A
IEC NOT label.svg
Logic-gate-inv-us.png
Logic-gate-inv-de.png
\
A
Y
0
1
1
0
Gerbang-NAND
(Not-AND)
Y = \overline{A \wedge B}

Y = A \overline{\wedge} B

Y = \overline{A\,B}
IEC NAND label.svg
Logic-gate-nand-us.png
Logic-gate-nand-de.png
A
B
Y
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Gerbang-NOR
(Not-OR)
Y = \overline{A \vee B}

Y = A \overline{\vee} B

Y = \overline{A + B}
IEC NOR label.svg
Logic-gate-nor-us.png
Logic-gate-nor-de.png
A
B
Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
Gerbang-XOR
(Antivalen, Exclusive-OR)
Y = A \,\underline{\lor}\, B

Y = A \oplus B
IEC XOR label.svg
Logic-gate-xor-us.png
Logic-gate-xor-de.png
atau
Logic-gate-xor-de-2.png
A
B
Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Gerbang-XNOR
(Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)
Y = \overline{A \,\underline{\lor}\, B}

Y = A \,\overline{\underline{\lor}}\, B

Y = \overline{A \oplus B}
IEC XNOR label.svg
Logic-gate-xnor-us.png
Logic-gate-xnor-de.png
atau
Logic-gate-xnor-de-2.png
A
B
Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1








tabel gerbang logika.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar