Brain mapping
OLEH :
NAMA KELOMPOK
1. Satyo rastra s.p (11241060)
2. Edy viam chandra
(11241091)
3. Muhammad junaidi
(11241068)
4. Windriani (11241059)
5. ()
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN (IKIP) MATARAM
2013/2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa lagi Pengasih dan
Penyayang, bahwa atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan
dan mengumpulkan makalah yang berjudul “Brain Mapping” ini dengan tepat waktu.
Kami telah berkerja secara optimal dalam penyusunan makalah ini,
meskipun masih banyak kekurangan. Dengan itu kami optimis akan ada
tangan-tangan lain yang lebih memahami materi sehingga kritik dan saran kearah
kesempurnaan makalah ini kami terima dengan senang hati.
Satu hal yang tidak mungkin untuk dilewatkan, bahwa bagaimanapun
kami harus berterima kasih pada pihak –
pihak yang telah membantu kami, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian makalah ini.
Mengingat masih banyaknya
kesalahan dan kekurangan, maka dari awal kami mohon maaf. Dengan terselesainya tugas ini, semoga dapat
berguna bagi pembaca.
Mataram, April
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar...................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................
1.
Latar Belakang..........................................................................................
2.
Tujuan........................................................................................................
3.
Rumusan
Masalah.....................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................
A.
Apa Itu Brain
Mapping.............................................................................
B.
Bagaimana Cara
Kerjanya.........................................................................
C.
Sejarah Penemuan
EEG............................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perlu diingat bahwa QEEG hanyalah salah satu dari sekian
banyak metode. QEEG seperti MRI, SPECT atau CT Scan hanyalah sebuah teknik
pencitraan terhadap suatu masalah jadi tidak merupakan bukti sesungguhnya
terhadap masalah emosional. Sebenarnya QEEG hanyalah salah satu media dari
sebuah terapi secara keseluruhan artinya juga membutuhkan media maupun proses
lainnya.
QEEG, menyerupai MRI, SPECT atau CT scans yang
merupakan sebuah alat pencitraan yang menggambarkan sebuah permasalahan dalam
sebuah perspektif atau gambar imajinasi bukan penjabaran secara spesifik
terhadap suatu masalah. Meski dalam hasil scan QEEG digambarkan secara detail
masalah yang ada pada otak namun tidak bisa menjelaskan seberapa parah masalah
yang ada pada bagian otak tersebut, jadi kita hanya tahu letak masalah yang ada
pada otak tapi untuk mengetahui seberapa jauh masalah tersebut dibutuhkan pengetahuan
serta pengalaman.
Sebagai contoh, QEEG bisa menunjukkan adanya masalah yakni
turunnya aktivitas otak di bagian Hippocampus yang notabene merupakan
tempat penyimpanan memori dan pencarian informasi di otak manusia. Akan tetapi
untuk mengetahui seberapa besar prosentase gangguan yang terjadi pada area
tersebut harus dibuktikan lagi dengan pengamatan terhadap klien serta wawancara
yang intens terhadap klien tersebut
1.2 Rumusan
Masalah
Makalah tentang sejarah gelombang ini mencakup beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut :
A. Apa Itu Brain Mapping ?
B. Bagaimana Cara Kerjanya ?
C. Sejarah Penemuan EEG ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
antara lain : untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah GELOMBANG
pada khususnya, serta untuk mengetahui
sejarah alat yang di temukan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
EEG
Brain Moping
adalah
Kecelakaan fisik yang terjadi pada otak seperti gegar otak, radiasi
otak, gangguan yang disebabkan oleh racun dari luar, seizure disorder,
Alzheimer , anoxia dan infeksi pada otak (spt., peradangan selaput otak) yang
disertai perubahan aktivitas gelombang otak, ADD, OCD, anxiety, depresi dan
seseorang yang lemah dalam belajar merupakan ciri-ciri adanya permasalahan pada
gelombang otak manusia.
EEG (electroencephalogram) merupakan sebuah alat
untuk mencatat aktivitas gelombang otak selama kurun waktu tertentu. QEEG
(Quantitative EEG) atau dikenal pula dengan sebutan "brain mapping",
memberikan data yang komprehensif tentang gelombang otak dan memberikan analisa
yang tepat dari data mentah yang diberikan oleh EEG. QEEG bekerja menyerupai
cara kerja EEG, akan tetapi data yang diperoleh dari QEEG bisa
ditampilkan dalam berbagai jenis sesuai kebutuhan, bisa dalam bentuk gambar
topografi, berupa diagram, atau beropa gambar-gambar yang menunjukkan aktivitas
pada bagian cortex (luar otak).
Sementara teknik-teknik lain (CT, MRI, PET, SPECT dll.) cenderung
mengukur aliran darah ke otak, metabolisme otak atau mengamati bagian-bagian
otak, QEEG justru mengukur arus listrik yang dihasilkan oleh otak atau biasa
disebut gelombang otak. QEEG menyediakan data analisis yang sebetulnya sangat
kompleks tentang gelombang otak dengan karakteristik khusus baik itu secara
simetris, tahap-tahap perubahannya, hubungan antara satu dengan lainnya, luas
gelombang otak yang dihasilkan, power dan gelombang otak yang dominan.
Faktanya, gangguan kecil pada gelombang otak bisa jadi adalah pertanda awal
dari permasalahan besar yang bisa terjadi pada otak dan tubuh kita. Hasil
laporan dari alat QEEG akan dibandingkan dengan data normatif. Data
normatif ini merupakan data yang diperoleh dari pencatatan otak pada kurang
lebih ratusan otak pada manusia yang sehat. Perbandingan tersebut disebut
sebagai Z scores, Yang mana menggambarkan selisih antara data normatif dengan
data klien yang bermasalah.
Penggunaan utama dari QEEG adalah untuk memeriksa pola struktur dan
frekwensi gelombang otak serta untuk membantu seseorang yang akan menjalani
proses terapi neurotherapy sehingga nantinya memiliki perhitungan yang tepat
sehingga bisa seperti gelombang otak yang normal lainnya. QEEG bukan merupakan
alat yang menciptakan diagnosa, akan tetapi merupakan alat untuk membantu
terapis dalam menentukan diagnosa. QEEG diciptakan bukan untuk menggantikan
peran EEG; hal itu merupakan dua hal yang berbeda terutama bagi Spesialis Otak
yang menggunakan EEG dan bukan QEEG dalam bekerja.
B.
Cara
Kerja EEG Brain Mopping
adalah
Semacam topi akan dipakaikan di kepala dan didalam topi tersebut terdapat
konduktor yang merupakan sensor yang terhubung dengan alat pencatat aktivitas
gelombang otak. Sensor tersebut memiliki jumlah yang bermacam-macam tergantung
kebutuhan semakin banyak sensor yang dipakai maka kepekaan pencatatan gelombang
otak akan semakin naik. Proses ini biasanya berlangsung antara 15 menit.
Kemudian untuk pengukuran dan pencatatan aktivitas gelombang otak normalnya berlangsung
antar 10-30 menit.
Setiap klien harus
mengikuti instruksi dari terapis jika terapis menyuruh membuka atau menutup
mata. Terapis juga akan memberikan instruksi kepada klien untuk melakukan
aktivitas mental seperti membaca atau mengerjakan soal matematika yang
sederhana. Hal ini menjadi sangat penting selama proses pengukuran.
C.
Sejarah
Penemu EEG Barain Mopping
Dalam setiap kondisi, frekwensi pada otak akan
berubah-rubah. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju,
frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur
ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Hal ini dapat di
ukur dengan alat Elektro Ensefalo Grafi / EEG. Elektro Ensefalo Grafi (EEG)
adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di
otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya.
Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan
gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang
kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah
elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca
EEG sebagai gelombang delta,alpha, beta, theta, gamma dsb. Mendapatkan rekaman
EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan
EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya
diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar. Rekaman
yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosa.
Pada saat bebas obat sehingga Gelombang Otak
(Brainwave) yang didapat adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang bebas dari
pengaruh obat. Lama perekaman minimal 15-20 menit pada penderita sadar. Bila
ada prosedur stimulasi fotik, hiperventilasi dan tidur maka lama perekaman
harus ditambah. EEG adalah sample waktu dari kehidupan seseorang, dan waktu 20
menit adalah waktu yang sangat singkat untuk menarik suatu kesimpulan dari
suatu kerja atau suatu fungsi otak seseorang. Oleh karena itu semakin lama
perekaman maka semakin besar kemungkinan kita untuk menemukan abnormalitasnya.
Hans Berger, Penemu
Electroencephalogram (EEG)
Hans Berger adalah seorang profesor
psikiater dan direktur Klinik Universitas Psikiater Jena (1919-1938). Akan
tetapi, dia terkenal bukan karena hal itu. Dia menjadi tokoh dunia akibat
kontribusinya yang besar dalam penelitian aktivitas dan kesadaran otak manusia.
Penelitian ini bahkan membawanya pada penemuan suatu alat yang mengubah
khazanah ilmu kedokteran. Namanya adalah Electroencephalogram (EEG).
Electroencephalogram adalah sebuah alat yang mampu
memvisualisasikan Gelombang Otak (Brainwave) manusia ke dalam bentuk grafik.
Gelombang Otak (Brainwave) ini diukur berdasarkan beda pontensial yang terjadi
secara berulang-ulang di antara elektroda yang dihubungkan ke kepala manusia.
Pada awalnya, Berger membuat EEG hanya sebagai alat untuk
mengukur Gelombang Otak (Brainwave). Namun ternyata, lama kelamaan, EEG
dijadikan sebagai alat yang mampu mendiagnosis dan mengobati penyakit tertentu,
seperti epilepsi dan tumor otak. Hal ini pun sangat tidak ternilai harganya.
Hans Berger lahir pada 21 Mei 1873. Dia berkebangsaan
Jerman, tepatnya berasal dari kota kecil sebelah Utara Bavaria Neuses dekat
Coburg. Berger adalah anak seorang dokter, Paul Friedrich Berger. Ibunya, Anna
Rückert merupakan anak dari seorang penyair Jerman. Berger sangat dipengaruhi
oleh kedua orang tuanya. Itu sebabnya, Hans Berger banyak disebut sebagai
seorang ilmuwan filsafat.
Hans Berger lulus dengan kehormatan dari Gymnasium di
Coburg. Kemudian dia mendaftar di Universitas Berlin sebagai mahasiswa
Astronomi pada tahun 1892. Tahun berikutnya, dia menjadi relawan untuk tentara
Jerman.
Keputusannya untuk menjadi relawan militer hampir membuatnya
mendapat kecelakaan fatal. Akan tetapi, saudara perempuannya memberi tahu sang
ayah akan hal ini. Ayahnya yang cemas segera mengirim telegram untuk memastikan
hal itu. Dan untunglah, Berger selamat. Kejadian yang dilakukan saudara perempuannya
membuat Berger bingung. Mengapa bisa saudara perempuannya itu tahu bahwa Berger
akan mendapat kecelakaan? Padahal mereka berjauhan dan tak pernah
berkomunikasi. Berger akhirnya sadar bahwa di antara dia dan saudaranya ada
ikatan telepati yang tak bisa dibuktikan dengan akal sehat.
Tahun 1897, dia mendapat gelar dokter dan menjadi staf
junior dari klinik psikiater yang kelak menjadikannya direktu. Tahun 1901,
Berger menjadi dosen. Di tahun itu pula, dia memublikasikanpenelitiannya
mengenai fungsi otak manusia dan catatan ukurannya berdasarkan modifikasi
peredaran darah.
Di awal tahun 1902, dia menjadi terkenal. Hal ini karena dia
mencatatkan penelitiannya mengenai aktivitas cerebral korteks (otak) anjing.
Akan tetapi, tahun 1910, dia merasa putus asa akan hasilnya yang tak begitu
berarti. Berger juga mendapat jalan buntu akan penelitiannya mengenai energi
fisika yang memengaruhi otak
Setelah sempat menjadi relawan di rumah sakit Rethel,
Prancis, dia kembali ke Jerman dan terpilih menjadi direktur klinik universitas
psikiater di Jena. Dalam beberapa tahun pertamanya sebagai direktur, Berger
melakukan penelitian mengenai hubungan antara otak dan jiwa. Akan tetapi, dalam
keadaan senggang dia melakukan penelitian pribadi mengenai aktivitas elektrik di
dalam otak. Dalam kurun waktu ini, Berger dikenal sebagai orang yang disiplin.
Waktunya banyak tersita dalam penelitian.
Dari hasil penelitiannya ia menyimpulka bahwa di dalam otak
manusia terdapat Gelombang Otak (Brainwave).
Peralatan yang digunakan Berger sangatlah kasar. Dia
menggunakan galvanometer cincin Edelmann sebagai alat pencatatnya. Namun karena
kepintaran dan kecerdasannya, Berger akhirnya mampu menemukan suatu alat yang
dapat mencatat Gelombang Otak (Brainwave) ini. Namanya adalah Electroencephalogram
(EEG) yang ditemukannya pada tanggal 6 Juli tahun 1924. Nama pasien yang
membuatnya berhasil ini adalah seorang anak muda bernama Zedel.
Berger meneruskan penelitiannya selama 5 tahun sebelum
akhirnya memublikasikan alat ini kepada umum. Pasiennya tak hanya orang yang
mengalami gangguan kepala, tetapi juga orang yang normal. Dalam melakukan
penelitian, dia menaruh elektroda di bagian depan kepala dan di bagian belakang
kepala.
Tahun 1929, Berger memublikasikan hasil penelitiannya dalam
suatu forum prestisius Archiv für Psychiatrie und Nervenkrankheiten, dan judul
”Über das Elektrenkephalogramm des Menschen” menjadi artikel pertama dari
keempat belas tulisannya mengenai EEG yang dipublikasikan dalam kurun waktu
1929-1938. Artikel ketiganya pun mampu membuktikan adanya Gelombang Otak
(Brainwave).
Hans Berger menikah di tahun 1911 dengan asisten teknis
kliniknya, Baroness Ursula von Bulow. Mereka mempunyai empat anak.
Di Negara asalnya, Jerman, Berger tak banyak dipedulikan.
Alasannya Nazi yang berkuasa di Jerman tidak percaya terhadap Berger yang
pernah ikut Western Front. Tahun 1938, Berger dipaksa untuk menghentikan
penelitiannya. Laboratoriumnya dibongkar dan dia dipindahkan ke kota kecil
bernama Bad Blankenburg di Thuringia. Dia pun mengalami depresi yang
berkepanjangan. Dan pada tanggal 1 Juni 1941, dia mengakhiri hidupnya dengan
jalan menggantung diri.
DAFTAR PUSTAKA
D:/sejarah fisika/Alat Pengukur Gelombang
Otak.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar